Jumat, 6 Desember 2024
Koran Jogja

Bansos Disalurkan, Kelurahan Diminta Tempel Daftar Penerima

 

Yogyakarta – Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) segera menyalurkan bantuan sosial kepada masyarakat, melalui bank daerah. Untuk mengantisipasi salah sasaran, verifikasi data dilakukan sampai ke tingkat kelurahan.

Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X mengatakan daftar penerima bantuan ini sudah dibuat per kelurahan. “Harapan saya di setiap kelurahan kita akan tempeli daftar nama penerima. Supaya tercipta akuntabilitas,” katanya di kantor Kepatihan Yogyakarta kepada wartawan pada Jumat (15/5).

Sultan mengatakan bagi warga yang merasa belum mendapatkan dan kondisi ekonominya perlu bantuan dipersilakan untuk lapor kepada lurah. Sehingga bisa segera ditindaklanjuti.

“Kami buka ruang bagi masyarakat yang mestinya menerima. Tapi kalau dianggap dobel (menerima bantuan dari program lainnya dari pemerintah) dan tidak berhak, silakan duit itu dikembalikan. Kami juga buat dana tampungan yang ada di BPD,” katanya.

Sultan mengatakan proses pencairan bantuan sosial ini melalui BPD DIY di setiap daerah. Penerima harus datang sendiri dengan menunjukkan kartu identitas KTP.

“Kami tidak mau dengan surat kuasa (diwakilkan). Dia datang sendiri menunjukkan KTP dan bersedia menandatangani menerima Rp600 ribu ini. Hanya satu program tidak boleh dobel,” katanya.

Sultan menyebut bantuan sosial ini diberikan kepada 169.383 Kepala Keluarga (KK) di DIY. Besarannya yakni Rp600 ribu per KK untuk tiga bulan terhitung dari April, mei dan Juni. “Minggu ini dimulai dari Wonosari, Gunungkidul,” katanya.

Sultan mengungkapkan bantuan sosial ini dari APBD DIY yakni sebesar Rp400 ribu untuk setiap KK dan ditambah dari pemerintah pusat sebesar Rp200 ribu untuk setiap KK. “Pemerintah pusat kan membantu 200 ribu sampai Desember. Nah yang selama tiga bulan (April-Mei) kami tambahi 400 ribu,” ucapnya.

Selain bantusan sosial sebesar Rp600 ribu per KK, Pemda DIY juga akan menyalurkan bantuan berapa beras kepada buruh gendong, tukang becak, kusir andong dan lainnya yang berdampak wabah Corona. Termasuk kepada mahasiswa luar daerah di Yogyakarta yang tidak bisa pulang.

“Mahasiswa yang di asrama dan sebagainya. Kami belum tahu persis mahasiswa yang tidak sempat pulang dan sebagainya jumlahnya berapa,” ucapnya.(rid/eks)

Leave a Reply