Bantul, Koran Jogja – Berada di tepi sepanjang jalan menuju Pantai Samas, Sungai Winongo Kecil dimanfaatkan menjadi wahana wisata baru.
Berkano menyusuri sungai, dihadirkan menjadi atraksi wisata di Desa Srigading, Sanden, Bantul.
Diinisiasi kelompok sadar wisata Banjoe Adji, wahana wisata air ini diluncurkan pada 27 Agustus kemarin. Wahana ini menjadi jujugan wisatawan di akhir pekan.
Ketua Kelompok Banjoe Adji, Sudiman mengatakan ide menghadirkan wahana kano menyusuri Winongo Kecil ini merupakan hasil dari pelatihan yang diselenggarakan Dinas Pariwisata.
“Dusun Baran selama ini dikenal sebagai sentra wisata kuliner wisata Bebek, khususnya Bebek Umar Plenteng,” katanya, Kamis (12/10).
Baca artikel menarik lainnya:
- Pinus Pengger Dlingo, Salah Satu Primadona Wisata Alam di Jogja
- Hutan Pinus Mangunan di Dlingo, suasana alam cocok untuk relaksasi
- Seribu Batu Songgo Langit di Dlingo Bantul, Tawarkan Bermacam Atraksi Wisata
Dari kegiatan pelatihan dan diakhiri studi banding ke banyak obyek wisata, Sudiman dan anggota melihat atraksi kano dinilai cocok dikembangkan di wilayahnya.
Keberadaan sungai Winongo Kecil yang memiliki debit air melimpah, meski kemariu menjadi modal berharga. Kondisi air yang tenang, memberi kesempatan wisata berkano dari hulu ke hilir.
Di musim kemarau, kedalaman air Winongo mencapai 2,5 meter dan musim penghujan hingga 3 meter. Sepajangan area berkano ini biasanya menjadi tempat memancing di sore hari.
“Selama bendungan di selatan tidak dibuka, arus air di sini tidak deras. Jadi pengunjung bisa berkano dari Jembatan Merah sampai bendungan sejauh 300 meter dengan aman,” ujarnya.
Bagi mereka yang ingin berkano, pengelola mengenakan tarif sebesar Rp10 ribu per orang dengan durasi pemakaian 15 menit.
Saat ini sudah tersedia tujuh kano beserta sarana keselamatan yang bersumber dari Danais senilai Rp450 juta.
Kepala Dukuh Baran, Suroto mengatakan keberadaan wahana kano ini semakin menambah atraksi desa wisata Sriganding.
“Srigading saat ini sudah berstatus Desa Mandiri Budaya, Desa Wisata yang diraih pada tahun ini. Kemudian disusul status Desa Prima dan Desa Preuner,” jelasnya.
Kedepannya, pengelola akan menghadirkan paket-paket wisata seperti kuliner seperti olahan bebek, pembuatan bawang goreng dan pembuatan peyek.
Suroto mengatakan sejak dibuka, setiap pekannya pengelola mengantongi pendapatan sebesar Rp500-600 ribu.
Kepala Desa Sriganding, Prabowo Suganda menyatakan kedepan pihaknya akan mengembangkan berbagai sarana pendukung dan pusat-pusat kuliner. (Set)