Yogyakarta

BNPB Nyatakan Keselamatan Manusia Adalah Prioritas

×

BNPB Nyatakan Keselamatan Manusia Adalah Prioritas

Sebarkan artikel ini

Yogyakarta, Koran Jogja – Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menyatakan keselamatan manusia dalam penangganan berbagai bencana wajib menjadi prioritas. Sesuai intruksi, keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi.

“Sehingga, semua rencana-renanca yang berhubungan penyelamatan, khususnya dengan antisipasi erupsi gunung Merapi harus dilakukan sebaik mungkin untuk mengurangi resiko, terutama korban jiwa,” kata Doni di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Kamis (19/11).

Doni mengunjungi BPPTKG bersama dengan Komisi VII DPR RI yang dipimpin Wakil Ketua Bambang Wuryanto untuk meninjau kesiapaan penangganan bencana erupis Merapi.

Sebagai upaya menegakkan hukum tertinggi, BNPB menurut Doni telah menyumbang anggaran penangganan pengungsi di empat kabupaten yang berada di lereng Gunung Merapi masing-masing Rp1 miliar. Empat kabupaten itu terdiri dari satu di Daerah Istimewa Yogyakarta dan tiga di Jawa Tengah.

Selain itu, BNPB juga menempatkan 1 unit helikopter untuk keperluan kemanusiaan di DIY-Jateng dalam rangka mengantisipasi hal-hal yang berhubungan dengan bencana erupsi Merapi yang sekarang berstatus Siaga.

Kepada empat Pemda, BNPB memberikan masukan bahwa dalam penangganan pengungsi, terutama di masa pandemi COVID-19. Maka prioritas yang utama adalah mengikuti sistem pengungsian yang berbasis kepada protokol kesehatan.

“Seluruh daerah kami minta memberikan prioritas kepada kelompok rentan, dalam hal ini yang usia lanjut punya comorbid, difabel, ibu hamil dan juga balita,” katanya.

Tempat pengungsian diwajibkan dalam kondisi aman dan nyaman. Aman dari aspek keamanan secara umum dan nyaman dari aspek dukungan logistiknya, obat-obatan, fasilitas istirahatnya, dan sanitasinya khususnya air bersih.

Mewakili DPR RI, Bambang Wuryanto mengatakan sepenuhnya akan mendukung terkait aturan dan ketersediaan anggaran. Terutama anggaran untuk peningkatan peralatan geologi dalam memantau Gunung Merapi.

“Kita sudah tahu, semua peralatan pemantau BPPTKG kelas satu, namun Merapi ini adalah gunung antik dan menjadi semua wilayah pembelanjaran yang luar biasa,” kata Bambang.

Agar BPPTKG mampu mendeteksi dengan efektif dan lengkap, Komisi VI berjanji akan memuhi anggaran penambahan peralatan.

Kepala Badan Geologi Eko Budi Lelono menyatakan saat ini dengan peralatan yang sudah memadai. Namun beberapa masih perlu dilengkapi terutama di laboratorium.

“Sebagai yang bertanggung jawab pada data dan informasi Gunung Merapi terkini, keberadaan alat penting agar tidak terjadi mis informasi yang menyebabkan masyarakat tidak tenang,” katanya.(set)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *