Kamis, 19 September 2024
Koran Jogja

Buya Syafii: Mereka yang Mendewa-dewakan Keturunan Nabi Bentuk Perbudakan Spiritual

Buya Syafii

 

Koran Jogja – Mantan Ketua PP Muhammadiyah, Ahmad Syafii Ma’arif menyebut baginya mereka yang mendewa-dekan mereka yang mengaku keturunan Nabi  adalah bentuk perbudakan spiritual.

“Bagi saya mendewa-dewakan mereka yang mengaku keturunan Nabi adalah bentuk perbudakan spiritual,” tulis pria yang akrab disapa Buya Syafii tersebut dalam akun Twitter pribadinya, @SerambiBuya pada Minggu (22/11).

Buya juga menyebut fenomena seperti ini juga pernah dikritik oleh Presiden RI yang pertama, Ir Soekarno.

“Bung Karno puluhan tahun yang lalu sudah mengeritik keras fenomena yang tidak sehat ini,” tulisnya.

“Gelar habib, dan 1001 gelar lain yang mengaku keturunan nabi atau keturunan raja, hulubalang/leturunan bajak laut, perompak lanun yang menjadi raja, sultan, dianggap suci oleh sebagian orang akan runtuh berkeping berhadapan dengan penegasan ayat alquran,” dalam twit selanjutnya.

Dikutip dari Wikipedia, ḥabīb‎; secara harafiah berarti yang dicintai; kekasih. Merupakan gelar kehormatan yang ditujukan kepada para keturunan Nabi Muhammad SAW yang tinggal di daerah lembah Hadhramaut, Yaman; Asia Tenggara; dan Pesisir Swahili, Afrika Timur.

Di Indonesia, habib semuanya memiliki moyang yang berasal dari Yaman, khususnya Hadramaut. Berdasarkan pencatatan salasilah para habib ini, ada sekitar 20 juta orang di seluruh dunia yang dapat menyandang gelar ini (disebut muhibbin) dari 114 marga. Hanya keturunan laki-laki saja yang berhak menyandang gelar habib.(rid)

Leave a Reply