Koran Jogja – Cara merawat anak ayam mulai dari menetas ada beberapa hal yang perlu diperhatikan para peternak pemula.
Dirangkum dari berbagai sumber, sebelum telur ayam menetas maka peternak garus melakukan persiapan terlebih dahulu.
Persiapan itu salah satunya adalah brooder yakni rumah pertama bagi anak ayam baru. Tempatnya harus dibuat nyaman, hangat dan bebas angin.
Selanjutnya yaitu mempersiapkan lampu penghangat di tengah brooder supaya bisa memberi kehangatan pada anak ayam.
Pastikan suhu yang berada di dalam brooder tidak terlalu panas supaya bisa membuat anak ayam tetap nyaman.
Baca artikel menarik lainnya:
- Cek Harga Perhiasan Emas di Semar Hari Ini, Sabtu 4 Februari
- Info Tiket Kereta Api Lebaran 2023, di Sini Pesannya
- Harga Perhiasan Emas Antam 1 Gram dan 2 Gram Terbaru, 12 Februari
Pada bagian alas brooder ini bisa menggunakan serutan kayu penyerap agar bisa menjaga area tetap kering dan bebas bau.
Perlu diperhatikan, peternak supaya tidak memakai serutan kayu yang memiliki bau menyengat karena bisa berpengaruh pada kesehatan anak ayam.
Pada minggu pertama kehidupan anak ayam, sediakan cahaya lampu selama 18 sampai 22 jam.
Kemudian menguranginya menjadi 16 jam saat berumur 30 minggu. Sediakan juga tempat makan yang bersih dan mudah diakses.
Selanjutnya, setelah telur menetas maka bawa anak ayam it uke area brooding. Setelah beberapa jam, baru memberinya minum supaya bisa tetap rehidrasi.
Peternak bisa menyelupkan paruh beberapa anak ayam ke dalam air supaya bisa membantu menemukan air.
Setelah itu, peternak bisa memberikan nutrisi melalui pakan awal ayam yang lengkap.
Ajari anak ayam untuk makan dengan meletakkan pakan di atas permukaan tempat makan yang bersih atau kertas kotak sederhana.
Pada hari ke 2, tambahkan pengumpan yang tepat ke kandang. Setelah anak ayam belajar makan dari tempat makan, keluarkan kertas, wajan, atau bagian telur.
Sesuaikan pakan seiring perkembangan anak ayam. Setelah besar, kebutuhan nutrisinya berubah. Pada umur 18 minggu, sesuaikan pakan yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi burung yang terus berubah. (*)