Jumat, 13 September 2024
Koran Jogja

Di Bantul Masih Ada Warga Yang Menolak Vaksin

 

Bantul, Koran Jogja – Bupati Bantul Abdul Halim Muslih mengatakan di wilayahnya masih ada sekelompok masyarakat yang menolak divaksin karena alasan ideologis. Pemkab bekerjasama dengan ormas keagamaan melakukan pendekatan.

“Dda komunitas yang secara ideologi tidak mau divaksin. Mereka tersebar di kecamatan Banguntapan, Sewon, dan Kasihan,” kata Halim di hadapan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Jumat (21/1/2022).

Sebagai solusinya, pemkab bersama dengan ormas keagamaan NU dan Muhammadiyah melakukan pendekatan dan merayu. Mereka diyakinkan bahwa vaksin yang diberikan halal aman.

“Akhirnya mereka mau kita jemput untuk divaksin dengan ambulans,” kata Halim di Desa Sumbermulyo, Kecamatan Bambanglipuro.

Sebagai upaya mempercepat vaksinasi di Bantul, Halim mengatakan pihaknya menggandeng banyak organisasi masyarakat maupun lembaga untuk melaksanakan vaksinasi bersama. Khususnya vaksin ketiga.

Menkes Budi menjelaskan dari survei nasional antibodi kuantitatif yang digelar Desember, diketahui sebanyak 86,4 persen rakyat Indonesia memiliki antibodi Covid-19.

“Antibodi ini didominasi dari infeksi, bukan dari vaksinasi. Sebenarnya hasil ini tidak ingin saya keluarkan takut ada persepsi masyarakat yang salah.,” kata.

Angka yang didapatkan menurut Budi hampir 70 persen memiliki antibodi berasal dari infeksi yang kemudian mendapatkan vaksin sebagai penguat.

Kondisi ini didasarkan pada fakta saat puncak serangan Covid-19 varian Delta di Juni-Juli.

Vaksinasi massal baru digencarkan pada September, bahkan untuk anak-anak baru Januari ini.

“Karena kena dulu, baru divaksin kuat. Jadi mereka lebih kuat. Indonesia banyak diberikan berkah,” ucapnya.

Secara keseluruhan, capaian vaksinasi di Indonesia untuk dosis pertama telah diterima 175 juta orang.

Angka ini minggu lalu menempatkan Indonesia pada posisi ke empat dari lima negara besar yang penduduknya terbanyak divaksin.

“Kita dibawah China, India, Amerika Serikat dan di atas Brasil. Bedanya tiga negara yang pertama menciptakan vaksin sendiri, kita tidak,” ujarnya. (Set)

Leave a Reply