Bantul, Koran Jogja – Berawal dari bisnis kuliner yang khusus menyajikan ayam betutu khas Bali, Pefbry Darsono (30) berinovasi dengan melahirkan menu yang lebih murah berbahan Ikan Lele. Sama seperti ayam, untuk menikmati menu ini, pelanggan harus memesan dahulu.
Lele Betutu ini disajikan Pefbry di wrg pakde Jogja di Pedukuhan Paten, Desa Sumberagung, Kecamatan Jetis. Setelah digoreng kering, Lele disajikan dengan bumbu betutu, nasi putih hangat, lalapan, sambal matah dan sayur daun ketela disajikan dalam satu piring.
“Dulu saya membuka warung makan ayam betutu di kawasan Giwangan, Kemantren Umbulharjo, Kota Yogyakarta pada 2016. Memasuki 2017, timbul ide untuk mengganti ayam dengan lele betutu,” jelasnya Kamis (14/4).
Ikan Lele menurut Pefbty dipilih karena selain murah untuk pelanggan, ternyata banyak yang suka.
Meski terkena hantaman pandemi sehingga harus membuka warung di kediamannya, namun Pefbry mengaku pelangganya tidak berkurang. Kata dia, menu lele betutu terbilang unik dan harganya lebih terjangkau dibanding ayam betutu.
“Ayam Betutu Rp22 ribu dan Lele Betutu Rp17 ribu, itu pun sudah komplit. Untuk lele betutu peminatnya rata-rata hilangnya enak dan unik ya. Karena betutu identik dengan ayam dan ini pakai lele, apalagi tekstur ikan lele empuk dan saat bulan Ramadan seperti ini cocok untuk berbuka puasa,” ucapnya.
Kendati demikian, untuk menikmati menu tersebut pelanggan harus memesan terlebih dahulu. Mengingat untuk memasak bumbu betutu memerlukan waktu yang cukup lama.
“Untuk bumbu betutu agak lama, dari proses bahan datang mungkin sampai bumbu bisa memakan 4-6 jam. Dari nol itu, karena seperti kunir kan kalau gak matang getir atau pahit dan itu bisa merusak rasa, sampai kadar airnya hilang,” ujarnya.
Pria bertopi ini pun menjelaskan secara rinci tahapan membuat lele betutu yang membutuhkan waktu tidak sebentar. Pertama, kata Pefbry, adalah membersihkan lele, dibumbui lalu digoreng agak kering.
Bumbunya itu terdiri dari istilah bali bumbu megenep, yaitu rempah-rempah, jahe, kunir, lengkuas, kemiri, merica, garam, bawang putih, bawang merah, dihaluskan dimasak.
“Setelah matang lalu lelenya dimasukkan ke dalam bumbu betutu beberapa menit sampai bumbu meresap ke dalam daging lele,” ucapnya.
Salah satu pelanggan asal Bantul Maria Krisrini mengaku sudah berkali-kali memakan menu tersebut. Menurutnya, hal tersebut berawal sejak wrg pakdhe Jogja buka di daerah Giwangan.
“Kenapa saya suka lele Betutu karena sebelumnya memang dulu waktu pertama ke wrg pakdhe Jogja di cabang pertama itu aku sukanya pesan yang ayam betutu. Tapi karena ada menu yang lain, ada lele betutu kok ini unik ya karena biasanya kalau betutu kan selalu ayam,” ujarnya.
Menyoal rasa, Maria menilai lele betutu lebih condong ke rasa rempah-rempah yang sangat kuat. Selain itu, tekstur daging lele lembut sehingga Maria menilai cocok untuk lambungnya. (Set)