
Yogyakarta, Koran Jogja – Komisi A DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengusulkan supaya dalam proses pemungutan suara Pilkada 2020 disediakan fasilitas tempat untuk cuci tangan di Tempat Pemungutan Suara (TPS) dalam upaya pencegahan Covid-19. Daripada memberikan sarung tangan plastik kepada setiap pemilih yang nantinya hanya akan menghasilkan sampah saja.
Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto mengatakan, di setiap TPS harus dipastikan penerapan 4M yakni Memakai Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan. Salah satu upaya dalam mencegah penyebaran Covid-19 di TPS, para pemilih nantinya akan difasilitasi dengan sarung tangan plastik ketika akan menggunakan hak suaranya.
“Akan lebih baik nanti menyediakan fasilitas tempat cuci tangan. Karena ketika memberikan sarung tangan, maka juga akan menghasilkan sampah,” katanya dalam forum diskusi wartawan dengan tema Pilkada di Masa Pandemi yang dilakukan di DPRD DIY pada Kamis (15/10).
Eko mengusulkan supaya KPU DIY segera melakukan simulasi pencoblosan maupun hitungan suara. Sehingga nantinya diketahui bagaimana menyelesaikan proses ini secara aman dari Covid-19. “Setiap TPS kan maksimal 500 pemilih, bagaimana supaya bisa menghindari kerumunan,” katanya.
Eko mengatakan, DPRD DIY dan Pemda DIY telah mendukung proses Pilkada di masa pandemi ini. Salah satunya dengan menggelontorkan dana APBD 2020 untuk bantuan fasilitas ke tiga daerah yang menyelenggarakan Pilkada yakni Gunungkidul, Bantul, dan Sleman.
Total anggaran yang diberikan yakni Rp10 Miliar dengan rincian, Sleman sebesar Rp1,5 Miliar, Bantul sebesar Rp4 Miliar, dan Gunungkidul Rp4,5 Miliar.
Eko juga menyoroti terkait metode pasien positif Covid-19 ketika akan menggunakan hak suaranya. Apakah akan ada TPS khusus di rumah sakit yang merawat pasien Corona atau ada petugas khusus yang melayaninya. “Setiap warga negara termasuk pasien positif Covid-19 harus dijamin hak konstitusinya dalam hak memilih,” ucapnya.
Sementara, Komisioner KPU DIY, Ahmad Shidqi mengatakan, soal simulasi saat ini KPU RI masih melakukannya. Sudah digelar di beberapa daerah seperti Indramayu, Depok, dan Magelang. Setelah simulasi oleh KPU RI, kemudian dilakukan evaluasi untuk menentukan bagaimana tahapan pemungutan suara. “Baru setelah itu, KPU DIY akan menggelar simulasi di tiga daerah,” katanya.
Shidqi mengatakan, untuk menghindari kerumunan di TPS nantinya akan dibagi per jam dalam proses pemungutan suara. Misal nomor urut pemilih 1 sampai 10 dipersilakan datang ke TPS pada pukul 07.00, dan seterusnya.
“Untuk pasien positif Covid-19 akan diatur sendiri, supaya bisa memberikan hak suara. Kemungkinan akan menggunakan hak suara di TPS sekitar rumah sakit. Tapi tantangannya mau tidak TPS di sekitar rumah sakit itu menerima,” kata dia.
Shidqi berkata, rencananya pemilih juga akan difasilitasi dengan sarung tangan plastik ketika di TPS. Menurutnya, memang itu juga akan menghasilkan sampah. “Masukan ini menarik. Memang dengan sarung tangan plastik, bukan hanya menghasilkan sampah plastik tapi yang menjadi persoalan juga itu nanti steril apa tidak,” ucapnya.(rid)