Yogyakarta

DPRD DIY Minta Pedestrian Malioboro Dievaluasi Berkala

×

DPRD DIY Minta Pedestrian Malioboro Dievaluasi Berkala

Sebarkan artikel ini

Yogyakarta, Koran Jogja – Wakil Ketua DPRD DIY Huda Tri Yudiana meminta Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta dan Pemerintah Kota Yogyakarta melakukan evaluasi berkala pelaksanaan pedestrian Malioboro. Pedagang di Malioboro meminta bebas kendaraan digelar sore hari.

Usai berkeliling, Kamis (5/11) siang, Huda mengatakan dari perbincangan dengan pelaku perekonomian Malioboro dirinya menemukan banyak keluhan.

“Memang program bebas kendaraan non bermotor disambut baik wisatawan. Namun dari kalangan pedagang, banyak yang mengeluhkan karena sepinya pengunjung,” jelasnya.

Selain mengeluhkan sepinya pengunjung, karena menurut pedagang banyak yang bingung karena tidak menemukan tempat parkir yang dekat. Jalur lalu lintas yang banyak memutar juga banyak dikeluhkan.

Agar program ujicoba dua minggu kedepan ini bisa terealisasi, Huda meminta agar keluhan ini dievaluasi secara berkala dan dicarikan solusinya. Terutama bagaimana pengunjung tidak kesulitan menemukan tempat parkir yang dekat dengan Malioboro dan menambah jalur transportasi publik.

“Sebagai ikon Yogyakarta, Malioboro dengan program pedestrian ini diharapkan mampu meramaikan jumlah wisatawan yang berkunjung dan tentunya berdampak pada ramainya pedagang,” katanya.

Salah satu pedagang Slamet Sugianto, mengaku selama tiga hari, kondisi tokonya sepi pengunjung. “Lah gimana mau ramai, sejak pagi tidak ada orang yang mau jalan-jalan ke Malioboro terlebih lagi di cuaca terik seperti sekarang,” katanya.

Slamet mengusulkan mungkin waktu program non kendaraan bermotor di Malioboro dilaksanakan pada sore hari sampai tengah malam. Sehingga pada pagi hari masih ada orang yang lewat dan pedagang bisa mendroping barang.

Menurut Slamet, selain jauh dari lokasi parkir, sepinya pengunjung ini juga didasari masih rendahnya minat warga untuk berjalan kaki. Terlebih lagi bagi pengunjung yang membeli barang.

“Mereka bakal tidak mau berjalan-jalan sambil membawa belanja, semisal karpet,” ujarnya.

Bahkan Sugiarto mengatakan, tetangganya yang sakit yang tidak bisa jalan sempat dilarang masuk mobilnya untuk menurunkan penumpang. Petugas mengatakan bahwa kendaraan bermotor dilarang masuk tanpa alasan apapun dan diminta mencari jalan lain.(set)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *