Yogyakarta, Koran Jogja -Menanggapi beredarnya pesan WAG yang menyatakan bahwa Yogyakarta ditutup, bersama ini diinformasikan bahwa pesan tersebut adalah HOAX. Mohon untuk tidak ikut menyebarkan ataupun meneruskan kembali informasi yang tidak benar tersebut.
Kepala Bagian Humas dan Protokol UGM, Dr. Iva Ariani saat dikonfirmasi pada Jumat (11/12) melalui telepon menegaskan, berita yang beredar terkait asrama UGM di Baciro yang saat ini digunakan untuk shelter karantina pasien CoViD-19 telah penuh, sama sekali tidak benar. Menurut data terakhir yang diterimanya, asrama Baciro memang masih menampung para pasien yang OTG tetapi hanya terisi antara 25%-30% dari total daya tampung.
“Itu kan sebenarnya berita sudah keluar minggu lalu, dan sudah kami klarifikasi kalau itu bukan pernyataan dari satgas UGM. Berkaitan dengan asrama UGM yang penuh, lalu UGM buka asrama lagi dan lain sebagainya itu, tidak benar,” ujarnya.
Ketua PHRI DIY, Deddy Pranowo mengatakan, atas adanya informasi itu berdampak pada pembatalan reservasi hotel pada periode 20 sampai 31 Desember 2020. Menurutnya minggu lalu sudah terpesa 52 persen dan saat ini turun menjadi 40 persen.
“Yogyakarta lagi diserang info-info yang tidak benar menyebabkan banyak cancel reservasi. Namun kami harap nantinya di antara tanggal; 20 sampai 31 Desember bisa mencapai 70 persen untuk semua kelas hotel serta merata di DIY,” kata Deddy.
Deddy mengatakan untuk menggeliatkan minat berkunjung ke Yogyakarta yakni dengan memperketat dan mendisiplinkan dalam protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Terutama bagi tamu dan karyawan hotel.
Deddy mengatakan pada masa libur akhir tahun ini PHRI DIY juga memberikan harga promo dalam program Jogja Wajar Anyar. Menurutnya, dari promo itu setiap hotel memberikan diskon rata-rata 20 sampai 30 persen. “Promo itu tergantung dari kebijakan masing-masing hotel. Tapi rata-rata diskon antara 20 sampai 30 persen,” katanya.(rls/rid)