Koran Jogja – Jalur kereta api dari arah Stasiun Sentolo menuju ke Stasiun Wates sudah bisa dilintasi dengan kecepatan terbatas pada Rabu (18/10) siang.
Petugas KAI telah berhasil melakukan normalisasi setelah sempat adanya peristiwa anjloknya KA 17 Argo Semeru relasi Surabaya Gubeng – Gambir di KM 520 + 4 petak jalan antara Stasiun Sentolo – Stasiun Wates pada Selasa (17/10).
Kereta api pertama yang melalui jalur tersebut setelah dilakukan normalisasi yakni KA Argo Lawu relasi Solo Balapan – Gambir pada pukul 11.35 WIB.
Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta, Krisbiyantoro mengatakan, jalur hulu antara Stasiun Sentolo-Stasiun Wates sudah steril pada Rabu (18/10) siang.
“Jalurnya sudah bisa dilalui kereta api dengan kecepatan 40 kilometer per jam,” katanya.
Baca artikel menarik lainnya:
- Prakiraan Cuaca di Jogja Sabtu 2 September 2023 Malam, Berawan di Kulon Progo
- Kebakaran Sampah di Bener Kota Yogyakarta, Petugas Damkar Dikerahkan
- Cuaca di Jogja Minggu 3 September 2023 Siang Cerah Berawan di Gunungkidul
Krisbiyantoro menyampaikan KAI ucapkan terima kasih kepada semua stakeholders yang terlibat dalam proses normalisasi jalur rel antara Sentolo – Wates.
Petugas telah melakukan perbaikan jalur rel hilir dengan memperkuat tubuh jalan rel terus dilaksanakan agar jalur keduanya dapat segera beroperasi normal kembali.
Pasca kejadian anjloknya KA Argo Semeru, KAI segera berupaya melakukan proses evakuasi sarana dan perbaikan jalur rel dengan melibatkan puluhan petugasnya.
Dalam proses mengevakuasi rangkaian kereta api tersebut, KAI menggunakan 4 Crane, 1 Kereta Penolong, serta 1 MTT.
KAI bersama pihak terkait termasuk KNKT, Kemenhub, dan Kepolisian pun terus melakukan penyelidikan untuk mengetahui penyebab kecelakaan itu.
Dampak dari kecelakaan itu, KAI mencatat ada 32 korban luka ringan dan semua sudah diberikan layanan kesehatan, dimana 4 orang di antaranya sempat dirawat di rumah sakit terdekat.
Tiga orang di antaranya dinyatakan bisa langsung pulang dan satu orang lainnya masih dalam pemeriksaan medis. (*)