Koran Jogja – Lihatlah ke langit dan awan mungkin terlihat seperti “istana es krim di udara”. Tapi mengapa mereka terlihat seperti melayang di udara, dan apakah benar-benar mengambang?
Dan jika demikian, apa yang membuat mereka tetap di atas?
“Ini semacam ilusi, ini tidak seperti ada bantal atau sesuatu yang secara ajaib melayang di udara,” kata Alex Lamers, seorang ahli meteorologi di National Weather Service dikutip dari Live Science.
Awan adalah kumpulan tetesan air dan kristal es. Tetesan ini terbentuk di sekitar inti kondensasi awan, yang bisa menjadi setitik debu atau garam, jelas Lamers.
Ketika awan sarat air menjadi terlalu berat, presipitasi jatuh sebagai hujan, salju, atau hujan es. Tetapi bahkan sebelum hujan turun, tetesan ini menuju Bumi, meskipun dengan kecepatan yang santai.
“Mereka jatuh sangat, sangat, sangat lambat,” kata Lamers.
Apa pun yang jatuh ke Bumi mencapai apa yang dikenal sebagai kecepatan terminal, atau kecepatan tercepatnya saat jatuh bebas.
Kecepatan terminal terjadi ketika gaya seret dari udara melawan gravitasi dengan sempurna. Tetesan air sangat ringan sehingga kecepatan terminalnya sangat lambat – antara 60 dan 120 kaki per jam (18 hingga 36 meter per jam) untuk tetesan dengan radius 5 hingga 10 mikron.