Gulir ke Bawah untuk baca artikel
News

Kepala BPIP : Kaum Muda Indonesia Penentu Sejarah Bangsa

×

Kepala BPIP : Kaum Muda Indonesia Penentu Sejarah Bangsa

Sebarkan artikel ini

Yogyakarta, Koran Jogja – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menyebut generasi muda berperan penting dalam sejarah perjalanan bangsa.

“Sejarah perjalanan kebangsaan Indonesia banyak ditentukan oleh peranan kaum muda, mulai tumbuhnya semangat kebangsaan, pergerakan melawan kolonialisme, proklamasi kemerdekaan hingga berbagai perubahan politik
pasca-kemerdekaan,” kata Yudian, Rabu (16/3).

Hal ini menjadi pokok kuliah umum Yudian di depan ratusan mahasiswa UIN Ar-Raniry, Banda Aceh.

Ia melanjutkan, dalam sejarah kebangsaan tersebut, optimisme memberikan daya dorong bagi kaum muda terlibat memainkan peran penting.

Optimisme tersebut patut diteruskan oleh generasi muda masa kini yang menduduki bagian penting dalam sensus demografi Indonesia saat ini. Optimisme semangat kebangsaan ini menjadi pondasi agar ideologi Pancasila tidak dirongrong oleh ideologi transnasional.

“Kita harus menengok kembali sejarah bangsa Indonesia, agar kita sadar dan betul-betul paham, bahwa Indonesia adalah hasil dari penyatuan semangat para pemuda, kemudian di masa kemerdekaan disepakati sebagai sebuah negara bangsa melalui musyawarah para ulama dan tokoh nasional,” tegas Yudian.

Diselenggarakan Fakutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) ini, Yudian menjelaskan tentang kekayaan alam Indonesia yang begitu diidamkan oleh bangsa lain (bangsa arab).

Keluhuran nilai bangsa Indonesia, ketulusan Founding Fathers tidak hanya ditunjukan dalam perjuangannya melawan imperialisme, namun ketelusan itu juga dapat dilihat dari peleburan subjektifitas primordial.

Baginya keterlibatan perguruan tinggi untuk terlibat aktif dalam usaha-usaha internalisasi nilai-nilai Pancasila kepada generasi muda sangat penting.

Bukan hanya secara teoritis, tetapi juga secara praktis. Agar Pancasila menjadi hidup dan mewujud dalam tindakan.

“Pengetahuan sejarah yang tuntas dan kemampuan mengamalkan nilai-nilai luhur bangsa yang terkandung dalam Pancasila, adalah cara efektif untuk menekan perkembangan ideologi transnasional”, Imbuhnya.

Yudian berpesan kepada mahasiswa untuk meningkatkan kemampuan dan kepedulian terhadap situasi yang berkembang di negara ini. Terutaman peningkatan skill dan kemampuan bidang digital dan teknologi.

Sebab keduanya merupakan ‘jimat’ sebagai generasi penerus yang mampu memegang teguh Pancasila dan mengamalkannya untuk bangsa.

Dekan Fakutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP), Arraniry menyatakan dukungannya ke BPIP dalam melakukan pembinaan secara langsung pada generasi muda.

Ia menyampaikan Pancasila sangat relevan dengan kehidupan beragama dan kehidupan sosial masyarakat Indonesia, khususnya masyarakat Aceh. (Set)