Bantul, Koran Jogja – Dalam kunjungan ke TKP kecelakaan tunggal bus Gandhos Abadi (GA) yang menewaskan 13 orang, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mendesak Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta membuat kolam jebakan.
“Ada dua rekomendasi yang kita berikan ke Dinas Perhubungan DIY. Pertama yang paling mendesak agar Pemda DIY menyusun namanya route hazard mapping, memetakan hazard pada lintasan destinasi wisata di seluruh DIY,” kata Plt Kepala Sub Komite Moda Investigasi Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (LLAJ) KNKT Ahmad Wildan, Senin (14/2).
Pemetaan itu menurutnya diperlukan agar menjadi pedoman akan kebijakan dan tindakan yang akan diambil di lapangan.
Kedua, KNKT meminta Dishub DIY memasang rambu-rambu peringatan di sepanjang jalan menurun jalur Imogiri-Dlingo dimana isinya mewajibkan semua kendaraan untuk menggunakan gigi kecil saat menurun.
Untuk kolam jebakan, Wildan mengatakan posisinya nanti adalah di cekungan sebelah timur persis bongkahan batu besar Bukit Bego. Terkait dengan pemasangan ban-ban di lokasi, Wildan menyampaikan terima kasih dan apresiasi, namun keberadaan ban itu masih menimbulkan resiko.
Dia menyebut, saat kendaraan yang mengalami rem blong memilih menghantamkan kendaraan ke ban. Maka ban akan menghentikan putaran roda dan menyebabkan penumpang yang terbiasa tidak pakai sabuk pengaman terpental ke depan.
“Apabila pengemudi memilih untuk menyisir ban, maka kemungkinan besar ban akan menjadi pemantul bagi kendaraan dan mengantarnya ke arah jurang di sisi selatan jalan. Nah kolam jebakan nanti didesain akan menahan kendaraan tidak bergerak dengan bantuan ban-ban itu,” jelasnya.
Sedangkan keputusan wajib menggunakan gigi kecil atau rendah, Wildan mengatakan dari kasus kemarin diketahui bus menurun dengan menggunakan gigi tiga dengan kecepatan lebih dari 70 Km/jam.
Ini menyebabkan pengemudi terus-menerus menginjak rem. Padahal rem dalam kondisi tidak terisi karena pedal gas tidak diinjak. Dengan penggunaan gigi kecil saat turun, mesin akan membantu pengereman walau tak menginjak rem.
KNKT juga mengusulkan pembuatan jalur penyelamat yang konturnya sedikit naik di dua titik sebelum Bukit Bego dan posisinya ada di selatan jalan atau sisi kanan Dlingo-Imogiri.
Sementara itu, Kepala Dishub Bantul Aris Suharyanta mengatakan, bahwa pihaknya segera menindaklanjuti arahan dari KNKT. Seperti halnya terkait penambahan rambu-rambu di jalur Imogiri-Dlingo.
“Iya tadi sudah jelas arahan dari KNKT nanti rambu-rambu kita tambah. Terus kemudian itu kan terkait dengan imbauan ada koreksi pakai gigi rendah,” ujarnya. (Set)