Selasa, 15 Oktober 2024
Koran Jogja

New Normal di Candi Prambanan, Ada Batasan Bagi Pengunjung

 

Sleman – Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) membatasi maksimal hanya sekitar 350 orang yang berada di zona 1 atau halaman Candi Prambanan, Kabupaten Sleman ketika nantinya sudah dibuka. Supaya nantinya bisa tetap dilakukan phisycal distancing guna mengantisipasi penyebaran virus Covid-19.

Kepala BPCB DIY, Zaimul Azzah mengatakan setelah dilakukan perhitungan, mereka yang boleh di zona 1 kawasan Candi Prambanan hanya boleh sekitar 350 orang saja. “Kami hitung idealnya 350 orang per jam. Sampai kapan? Kalau sudah tidak ada pandemi atau rekomendasi dari Gugus Tugas DIY,” katanya ditemui di kawasan Candi Prambanan Sleman pada Kamis (11/6) kemarin.

Zaimul mengatakan pihaknya juga belum mengizinkan wisatawan naik ke atas bangunan candi. Karena cukup rentan terjadinya kerumunan orang. “Bangunannnya kan sempit, nanti terjadi penumpukan massa di situ. Sementara belum boleh naik dulu untuk memutus penyebaran Covid-19. Kita kan tidak tahu orang itu OTG (Orang Tanpa Gejala) atau apa,” ucapnya.

Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (TWC) Edy Setijono mengatakan pihaknya tetap menunggu lampu hijau dari Gugus Tugas Covid-19 Pemda DIY untuk membuka destinasi yang dikelolanya.

Meski masih menunggu rekomendasi, pihaknya memastikan seaktu-waktu siap karena simulasi protokol kesehatan telah dilakukan. “Mudah-mudahan tidak lama. Paling tidak hari ini sudah siap, jadi sewaktu-waktu izin itu keluar kami siap,” katanya.

Edy mengatakan simulasi new normal telah dilakukan bersama Gugus Tugas Covid-19 Pemda DIY bersama instansi terkait lainnya di Candi Prambanan pada Kamis (11/6). Simulasi ini berupa uji coba protkol kesehatan yang disiapkan. “Simulasi ini kami mngujicoba terkait pelayanan dan fasilitasnya,” kata dia.

Untuk seluruh wisatawan yang masuk nantinya harus mengikuti protokol kesehatan, antara lain menggunakan masker, melakukan cuci tangan, melewati chamber disinvektan, pengecekan suhu tubuh, menerapkan physical distancing, serta meminimalis pembayaran dengan cash atau cashless. Pihaknya juga menyediakan hand washing di beberapa stations, pemasangan signage dan information board protokol Covid-19 serta linik kesehatan.

Edy menyebut jumlah pengunjung di tahap awal selama masa pandemi ini paling banyak 50 persen dari angka normal. ”Kami berkomitmen dari awal tidak langsung 50 persen, mungkin bertahap dari 20 persen, sekaligus meyakinkan protokol ini berjalan dengan baik,” katanya.

Edy mengungkapkan untuk kunjungan normal atau sebelum terjadi pandemi Corona ini di hari biasa antara 3 ribu sampai 5 ribu orang. Sedangkan saat akhir pekan sekitar 10 ribu wisatawan. “Saat musim liburan sekitar 20 ribu, angka tertinggi 30 sampai 35 ribu per hari,” ucapnya.(rid/roy)

Leave a Reply