Sleman, Koran Jogja – Persiraja Banda Aceh kecewa yang besar terhadap jalannya kompetisi Liga 1 2020 yang dihentikan tiba-tiba saat Persiraja sudah tiba di Yogjakarta, tanpa pemberitahuan terlebih dahulu. Tim yang berhomebase di Stadion Maguwoharjo Sleman pada lanjutan musim 2020 ini pun menegaskan tak akan ikut kompetisi ketika penundaan terulang kembali.
Presiden Persiraja, Nazaruddin Dek Gam memberi waktu kepada PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku penyelenggara kompetisi untuk memutuskan nasib kompetisi, karena hal itu sangat berpengaruh terhadap nasib tim dan pemain.
“Kami memberi waktu kepada PT. LIB atau PSSI, selambat-lambatnya dua minggu harus jelas, liga lanjut atau dibubarkan, kalau sampai November juga belum ada kepastian, maka kalau liga ini dimulai Desember, kita (Persiraja) gak ikut lagi. Jadi kita kasih waktu kepada PSSI untuk memutuskan Liga lanjut atau dibubarkan,” katanya.
Saat ini, Persiraja yang sudah berada di Yogjakarta akan tetap stay hingga dua Minggu kedepan sambil menunggu kepastian lanjutan kompetisi.
“Sambil menunggu kepastian liga, selama dua minggu ini saya putuskan anak-anak tetap di Jogja, tetap mengikuti latihan sesuai program tim pelatih,” ujar Dek Gam.
Sementara, Barito Putera bersikap mendukung keputusan PSSI terkait penundaan Liga 1 tersebut. “Barito Putera tentunya mendukung apa keputusan PSSI. Di masa pandemi ini kita tidak perlu saling menyalahkan, sama-sama mencari solusi terbaik seperti apa, karena kita menghadapi hal yang sama dan kita semua punya tujuan yang sama, yaitu ingin sama-sama membuat sepak bola Indonesia yang lebih maju dan mengutamakan keselamatan, kesehatan masyarakat Indonesia tercinta,” kata CEO Barito Putera Hasnuryadi Sulaiman.
Meski demikian, Barito Putera berharap PSSI dan PT Liga Indonesia Baru (LIB) diharap bisa segera mencarikan jalan keluar. Pasalnya penundaan ini akan berdampak kepada ekosistem tim, apalagi jika dibiarkan tanpa kepastian.
Terlebih, Barito Putera saat ini berstatus sebagai tim musafir yang harus mengungsi ke Pulau Jawa. Tim asuhan Djadjang Nurdjaman memusatkan seluruh aktivitasnya di Yogyakarta dan memilih homebase di Stadion Maguwoharjo, Sleman.
“Sekali lagi kami memohon untuk bisa memberikan keputusan secepatnya. Dalam artian kapan liga akan diputar lagi, karena ini ada hubungannya dengan langkah kami selanjutnya,” tutur Hasnuryadi.
“Apakah kami akan tetap mempersiapkan diri dengan berkumpul di Yogyakarta, atau sementara kami liburkan tim terlebih dahulu. Kami berharap bisa secepatnya ada solusi,” pungkasnya.(rid)