Yogyakarta, Koran Jogja – Anggota Pemuda Pancasila (PP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) diminta untuk ikut dalam menjaga kondusivitas saat pelaksanaan pemungutan suara sampai berlangsungnya hitungan cepat Pilkada, 9 Desember mendatang. Siapapun pasangan calon yang menang pun harus dihormati di tiga daerah yakni Sleman, Bantul, dan Gunungkidul yang menggelar Pilkada serentak.
Ketua Majelis Pimpinan Wilayah (MPW) Pemuda Pancasila DIY, Faried Jayen Soepardjan mengatakan, kader PP DIY harus ikut berpartisipasi dalam menjaga situasi agar tetap kondusif.
“MPC bisa memberi ucapan selamat kepada paslon yang unggul suaranya dan menunjukkan sikap teladan ke bawah bahwa siapapun paslon yang menang harus dihormati,” katanya di sela memimpin Rapat Koordinasi Organisasi di Sambisari, Kalasan, Sleman, Minggu (6/12).
Faried Jayen mengatakan jika di lapangan terjadi gesekan antar pendukung paslon, setiap kader PP diharapkan bisa menjadi penengah agar potensi konflik dapat diredam.
“Jadi kami instruksikan kader aktif menjaga kondusifitas wilayahnya. Mampu menjadi penengah ketika muncul potensi konflik horizontal dalam pilkada ini,” kata Suami dari Yuni Astuti, wanita bermasker yang sempat viral karena aksi bagi-bagi uang di atas mobil Hummer beberapa waktu lalu itu.
Faried Jayen mengatakan, PP menghormati proses demokrasi yang berjalan sehingga keamanan dan kondusivitas terjaga meski di bawah saling berbeda pilihan.
Faried Jayen berkata, engurus PP tingkat provinsi tidak pernah dan tidak akan mengintervensi sikap politik dari majelis pimpinan cabang (MPC) PP di tiga kabupaten yang menggelar pilkada itu.
“Soal sikap MPW PP DIY dalam pilkada serentak 9 Desember besok, saya kembalikan ke MPC masing-masing akan bersikap seperti apa,” ucapnya.
Faried Jayen mengatakan, memang secara organisasi PP netral dalam pemilihan kepala daerah ini. Pihaknya membebaskan setiap anggota untuk menggunakan hak pilih sesuai pandangan politiknya masing-masing.
Menurutnya, keputusan untuk menyerahkan ke masing-masing MPC dalam mengambil sikap dukungan ini karena mereka mempunyai kedekatan dengan paslon. Baik MPW PP DIY dan MPC PP di tiga kabupaten pun juga tak mau hubungan baik dengan semua paslon jadi rusak.
“Kami tidak mau hubungan baik dengan semua paslon jadi buruk dan MPC pecah, karena bagaimanapun di akar rumput, kader memiliki pandangan politik berbeda beda dengan tiap paslon yang bertarung,” kata dia.
Faried Jayen pun mengapresiasi tiap MPC yang sudah menggelar pleno dan menjaga tidak ada pengarahan dukungan untuk paslon manapun. Meski sebenarnya setiap MPC itu bisa saja dan punya kesempatan mengarahkan dukungan sesuai diatur dalam aturan AD/ART PP.
“Jadi saya apresiasi sekali untuk MPC Sleman, Bantul, dan Gunungkidul yang berani menyatakan netral demi menjaga keutuhan organisasi tercinta ini, dengan tak mengarahkan dukungan ke salah satu paslon,” kata dia.
Dalam rapat koordinasi itu diketahui saat ini ada 54 ribu kader PP DIY yang tersebar di empat kabupaten dan satu kota di DIY. Menurut Faried Jayen, jumlah itu masih harus ditambah sesuai dengan bagian dari amanah Musyawarah Besar (Mubes) X tahun 2019. “Target anggota 95 ribu se DIY. Sementara ini baru tercapai 54 ribu,” ucapnya.
Menurutnya, untuk mencapai target keanggotaan Pemuda Pancasila di DIY tersebut bukanlah perkara mudah. Namun demikian dirinya melihat antusiasme anak anak muda bergabung di Pemuda Pancasila DIY cukup tinggi.
“Ada harapan Pemuda Pancasila di DIY akan semakin berkembang dan semakin besar. Dibutuhkan kerja keras semua pengurus untuk lebih banyak lagi menggaet anak anak muda bergabung bersama Pemuda Pancasila DIY, ” ucapnya.(rid)