Sleman – Dinas Kesehatan Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menyebut ada potensi terjadi ledakan kasus konfirmasi Covid-19 dari klaster Indogrosir. Rapid test terhadap pengunjung pusat perbelanjaan itu selama dua hari terakhir ini sudah mencapai 39 orang yang hasilnya reaktif.
Kepala Dinas Kesehatan Sleman Joko Hastaryo mengatakan untuk rapid test yang dilakukan di GOR Pangukan Sleman pada Rabu (12/5) ada 427 orang. “Hasilnya yang reaktif ada 19 orang,” katanya dalam keterangannya kepada wartawan pada Rabu (12/5).
Total untuk pengunjung yang reaktif selama dua hari terakhir ini berjumlah 39 orang. Karena sebelumnya diketahui ada 20 pengunjung yang reaktif pada tes yang dilakukan Selasa (11/5).
Joko menyebut mereka yang reaktif langsung dirawat di asrama haji, ring road utara Sleman sambil menunggu dilakukan tes swab. Mereka yang dikarantina di bawah pengawaan dokter dari dinas kesehatan.
“Di karantina asrama haji, aturan atau protokolnya sangat ketat. Mirip isolasi non kritikal di rumah sakit. Saat ini ada dokter yang ditempatkan di sana sebagai koordinator pelayanan selain penambahan tenaga perawat,” ucapnya.
Joko mengungkapkan asrama haji yang bisa menampung 158 orang itu saat ini telah menjadi fasilitas kesehatan darurat untuk karantina. Sebelumnya, pihaknya mengandalkan rumah sakit sebagai tempat isolasi bagi mereka yang reaktif rapid test.
“Ini pilihan terbaik di antara yang kurang baik. Sebelum klaster Indogrosir ini kami masih bersikukuh mengharuskan rapid test reaktif dirawat di rs, meskipun secara fisik sehat. Akhirnya harus mengakui kenyataan, ada potensi ledakan kasus konfirm saat ini, padahal kapasitas kamar isolasi rs di Sleman saat ini sangat terbatas. Jadilah Asrama Haji sebagai faskes darurat untuk karantina,” ucapnya.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sleman Makwan menambahkan saat ini sudah ada 15 orang yang isolasi di asrama haji. Terdiri dari 14 orang yang reaktif rapid tes di GOR Pangukan dan 1 orang rapid tes di salah satu Puskesmas di Kota Yogyakarta. “Total ada 16 orang yang isolasi di asrama haji. Satu sisanya adalah pemudik,” katanya.
Terpisah, Wakil Wali Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi mengatakan pihaknya juga melakukan tracing terhadap pengunjung Indogrosir Sleman. Upaya rapid test terus dilakukan di setiap puskesmas.
Untuk mereka yang hasilnya reaktif dari rapid test, langsung diminta melakukan isolasi mandiri termasuk anggota keluarganya yang lain. Sampai saat ini total ada lima orang yang telah melakukan isolasi.
“Semua melakukan isolasi. Satu ada di shelter, 3 isolasi mandiri. Sementara 2 yang kemarin (reaktif rapid test), hari ini sudah di lakukan swab. Hasilnya menunggu sekitar 5 hari,” ucapnya.(rid/eks)