Bantul, Koran Jogja – Relawan pendukung pasangan nomor satu Pilkada Bantul Abdul Halim Muslih – Joko Purnomo menyatakan siap melaporkan jika menemukan praktek politik uang.
Tergabung dalam Relawan Eksponen 2015, para pendukung ini siap melakukan pengawasan maksimal kemungkinan terjadi politik uang atau intimidasi untuk memilih satu Paslon ke pemilih.
“Selama masa tenang, kami mengajak relawan melaksanakan program “Gropyokkan Money Politik”,” kata Kordinator Relawan Eksponen 2015, Rustam Fatoni, Sabtu (5/12).
Gerakan Gropyokkan adalah adalah ronda di daerahnya masing-masing relawan agar tidak terjadi praktek-praktek money politik. Jika mengetahui dan dapat menangkap pelaku money politik agar segera berkoordinasi atau melaporkan ke pihak berwajib.
Tidak hanya itu, relawan juga diminta untuk melaporkan atau mengawasi kemungkinan-kemungkinan adanya intimidasi ke pemilih untuk menentukan pilihannya.
“Kami melakukan menilai praktik politik uang dan intimidasi kemungkinan akan terjadi. Pasalnya sosialisasi tentang dampak negatif politik uang minim dilakukan KPU maupun Bawaslu,’ jelasnya.
Sekretaris Relawan Eksponen 2015, Aris Prihayanto mengutarakan gerakan ini adalah bentuk kewspadaan dini untuk menjaga kondusifitas Bantul.
“Kami hanya berkeinginan Pilkada kali ini berkualitas. Kami ingin pemilih benar-benar menentukan pilihannya secara rasional. Sehingga siapapun yang terpilih diterima semua kalangan,” kata Aris.
Baik Fatoni maupun Aris sepakat bahwa jika ditemukan dugaan politik uang maka selain mengamankan tersangka dan buktinya. Setiap relawan wajib mendokumentasikannya melalui foto atau video.
Hari ini Bawaslu Bantul merikia bahwa untuk pelaporan kasus video janji sapi yang diduga dibuat pendukung Halim-Joko resmi tidak dinaikan ke ranah penyidikan.
“Kesimpulan Bawaslu video janji sapi memenuhi unsur dugaan pelanggaran. Namun kepolisian dan kejaksaan menyatakan belum terdapat cukup bukti (dua alat bukti) sehingga belum bisa ditingkatkan ke proses penyidikan,” tulis Ketua Bawaslu Herlina dalam rilis.(set)