Bantul, Koran Jogja – Berakhirnya proses pembangunan jembatan Kretek II yang bakal beroperasi Agustus nanti, masyarakat Desa Tirtohargo, Kecamatan Kretek, Bantul menghadirkan objek wisata baru ‘Prau Opak’ yang menawarkan melintasi bawah jembatan.
Pada Rabu (30/3), Koran-Jogja.com berkesempatan menjajal menaiki perahu berkeliling muara Sungai Opak dengan fokus perjalanan menikmati jembatan Kretek II dari bawah.
“Selain wisata perahu. Kami juga mengembangkan wisata pendukung seperti taman bunga, camping, agrowisata atau kebun buah. Tersedia juga berbagai lapak oleh-oleh yang dikelola usaha mikro kecil menengah (UMKM) warga lokal,” Ketua Desa Wisata (Deswita) Tirtohargo, Mujiyana.
Ia menjelaskan wahana baru ini sebenarnya sudah dimulai sejak September tahun lalu atau saat pembangunan jembatan Kretek II dilakukan. Kehadiran wahana ni sebagai upaya untuk menikmati kue beroperasinya jembatan.
Dalam prosesnya, pembangunan sarana dan prasarana wahana wisata bahari ini dilakukan swadaya oleh warga.
Pengelola berharap, dengan kunjungan dari awak media mampu memberi kesempatan untuk bisa mengakses bantuan pengembangan kawasan ini.
Menggunakan perahu, wisatawan akan dari muara sebagai titik keberangkatan akan diajak menyusuri Sungai Opak ke arah utara, kemudian putar balik ke selatan untuk menikmati hutan bakau di Dusun Baros dan kembali ke titik awal. Untuk sekali perjalanan durasi waktunya 20 menit.
“Memang jalan menuju kawasan ini belum bagus. Akses satu-satunya hanya cukup untuk satu jalur kendaraan sehingga tidak bisa papasan mobil. Kedepan kami akan membuka jalur baru di sisi barat yang jaraknya hanya 50 meter dari jembatan dan terlihat dari atas,” katanya.
Kepala Seksi Promosi dan Pelayanan Informasi Dinas Pariwisata Markus Purnomo Adi menyatakan pihaknya sudah mengetahui keberadaan wahana wisata baru ini.
Namun dari dina belum memiliki rencana pengembangan obyek wisata di kawasan itu karena harus dilakukan kajian kebencanaan saat Sungai Opak pasang.
“Yang sudah dilakukan pengembangan justeru di Laguna Depok. Rencananya di selatan jembatan akan ada rumah makan apung, wisata perahu, dan foodcourt yang pengelolaannya akan dilakukan oleh Desa Parangtritis,” kata Markus.
Sementara di barat jembatan Kretek II yang sudah dikembangkan dan dibantu oleh Dinas Pariwisata adalah kawasan hutan Mangrove Baros.
“Dinas mengapresiasi warga Tirtohargo yang membuka objek wisata di bawah jembatan Kretek II tersebut. Pihaknya akan segera mendiskusikannya dengan bidang terkait,” jelasnya.
Dalam kajian sementaran, dengan beroperasinya jembatan Kretek II pada Agustus nanti maka wisatawan bisa menikmati banyak objek wisata pantai mulai Parangtritis sampai ke barat di Pantai Pandansimo.
Hal ini memungkinkan adanya kenaikan retribusi masuk ke kawasan dan sekarang dalam pembahasan dinas. (Set)