Kamis, 10 Oktober 2024
Koran Jogja

Sikap Fraksi PKS DPRD Kota Yogya Soal Raperda Penanggulangan Penyakit Menular

Yogyakarta, Koran Jogja – Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (F-PKS) Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Yogyakarta memberikan sikapnya atas Raperda Penanggulangan Penyakit Menular yang disiapkan Pemkot Yogyakarta.

Melalui Rapat Paripurna Senin 22 Februari 2021, F-PKS menilai soal Raperda Tentang Penanggulangan Penyakit Menular untuk mekanisme penganggulangan penyakit menular harus sudah mulai dibahas terutama kaitannya dengan persoalan pandemi Covid-19 yang belum juga berakhir.

“Melalui pandemi ini kita juga bisa melihat bahwa permasalahan penyakit menular yang terjadi dapat berpengaruh terhadap angka kematian, status kesehatan masyarakat, angka harapan hidup dan dampak sosial lainnya,” kata juru bicara Fraksi PKS DPRD Kota Yogya Triyono Hari Kuncoro.

Besaran masalah penyakit menular tersebut dapat diketahui dari berbagai hasil studi, kajian, maupun kegiatan pengamatan penyakit.

Hal yang penting untuk diketahui terjadinya angka kesakitan antara lain: konsep terjadinya penyakit, Natural history of disease, dinamika penularan atau mekanisme penularan, aspek lingkungan, aspek administratif dan manajerial.

Kuncoro yang juga Wakil Ketua Fraksi PKS DPRD Kota Yogyakarta itu mengatakan dalam Epidemiologi dikenal sebuah metode Surveilans Epidemiologi.

Yaitu sebuah rangkaian kegiatan mengumpulkan berbagai data atau informasi dari kejadian penyakit secara teratur dan terus menerus untuk menentukan beberapa tindakan yang diambil oleh petugas atau pengambil kebijakan dalam kesehatan.

“Setelah pandemi ini dapat diprediksi kasus penyakit menular di kota Yogyakarta dari waktu ke waktu akan terus mengalami perubahan, baik itu peningkatan kasus yang umum seperti covid-19 dan DB maupun penemuan kasus baru,” katanya.

Untuk itu, diperlukan langkah kebijakan untuk melakukan penanggulangan penyakit menular. Upaya peningkatan di bidang kesehatan dilakukan secara bertahap setiap tahunnya dengan berbagai macam strategi dan inovasi seiring dengan perkembangan penyakit yang berpotensi KLB dan masalah kesehatan.

Di mana masalah kesehatan ini sangat di pengaruhi oleh perubahan pola hidup, globalisasi, perubahan iklim, pembangunan dan pertumbuhan penduduk serta perkembangan agen penyakit.(rls)

Leave a Reply