Bantul, Koran Jogja – Sempat viral di media sosial dengan judul ‘Bang Jago Ngamuk’, pemuda pemukul dan penendang petugas PLN diamankan Polres Bantul pada Sabtu (5/2/2022). Dia mengaku emosi karena petugas pencopot meteran rumahnya tidak bisa menunjukkan surat tugas.
Kejadian penganiayaan yang menimpa ANS (26) yang beralamatkan di Godean, Sleman ini terjadi Rabu (2/2/2022) di rumah pelaku yang bernama Adam alias AFS (19) di Dusun Sonosewu, Desa Ngestiharjo, Kecamatan Kasihan.
“Saat itu korban ANS bersama dua temannya mendapatkan tugas untuk melakukan pencopotan meteran KWH listrik di rumah pelaku karena menunggak pembayaran,” kata Kasatreskrim Polres Bantul AKP Archye Nevadha, Minggu (6/2/2022).
Dari keterangan, sebelum pencopotan Archye menjelaskan PLN sudah tiga kali memperingatkan keluarga pelaku untuk menyelesaikan pembayaran tunggakan. Surat peringatan dikirimkan 20,25 dan 29 Januari.
Pada 2 Januari, bersama dua rekannya, ANS kemudian melakukan penagihan kepada keluarga pelaku namun tidak kunjung dibayar. Berdasarkan surat tugas yang diterimanya, ANS lantas mencopot meteran KWH di rumah pelaku.
“Usai pencopotan, pelaku tidak terima dengan mendorong korban seraya memukul sebanyak tiga kali dan menendang dua kali. AFS melakukan penganiayaan terhadap petugas PLN yang menjalankan tugas,” lanjutnya.
Tidak terima dengan tindakan AFS alias Adam, korban melaporkan kejadian ini Polsek Kasihan.
Berdasarkan pemeriksaan dan bukti berupa surat tugas, surat keterangan sakit korban karena tidak sempat masuk kerja, serta baju yang dipakai pelaku. Petugas mengamankan Adam.
“Akibat tindakan dari Adam, korban tidak bisa melakukan aktifitas seperti biasanya. Kami menjerat pelaku dengan pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman 2 tahun 8 bulan penjara,” katanya.
Di hadapan wartawan, Adam mengaku menyesal atas perbuatanya sehingga berurusan dengan hukum.
“Emosi karena kemarin meminta menunjukkan surat perintah kerjanya tidak mau menunjukkan surat tugas. Padahal meteran sudah terlanjur dicopot. Benar, saya memukul dan menendang,” katanya.
Ia mengatakan keluarganya berniat membayar tunggakan di Januari. Namun uangnya dibawa kakaknya yang saat kejadian sedang di rumah sakit yang menunggui suaminya operasi. Oleh kakaknya, petugas itu diminta datang ke rumah sakit untuk mengambil uangnya atau ditransfer.
Tapi oleh petugas itu nomor rekening yang diberikan nomor rekening pribadi. Adam juga mengakui kejadian pemukulan itu viral di media sosial.
PLN DIY saat dihubungi menyatakan belum bisa memberikan konfirmasi terkait kejadian ini. (Set)