Yogyakarta, Koran Jogja – Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Yogyakarta, Halik Sandera menyoroti alat peraga kampanye (APK) yang berupa rontek-rontek ditempel di pohon. Menurutnya, cara kampanye seperti itu kurang bermanfaat kepada masyarakat dan dipertanyakan kepedulian terhadap lingkungan.
Halik Sandera mengatakan, calon bupati atau wakil bupati yang melakukan kampanye dengan memasang rontek di pohon itu perlu dipertanyakan visi terhadap lingkungannya. “Visi terhadap lingkungan menjadi tanda tanya besar, kalau punya visi di lingkungan. Mestinya betul-betul mengawasi, meski yang memasangnya apakah tim kampanye atau memakai pihak ketiga,” katanya saat dihubungi pada Jumat (18/9).
Halik mengatakan, rontek di pohon, spanduk maupun baliho sifatnya hanya sementara. Bahkan bisa berdampak negatif kepada masyarakat. “Kalau roboh, masuk ke selokan atau irigasi berdampak pada petani kalau irigasinya tersumbat,” kata dia.
Halik berkata, pengalaman di Pilkada sebelumnya pun rata-rata tidak ada komitmen dalam membersihkannya. Baik itu calon, tim kampanye maupun pihak ketiga. “Yang membersihkan perangkat daerah seperti Satpol PP dan pihak lain. Artinya itu mencerminkan bahwa kemudian alat peraga kampanye rontek baliho hanya sementara,” ucapnya.
Menurut Halik, perlu adanya suatu inovasi model kampanye ke depan. Yakni yang menghasilkan sedikit sampah dan bermanfaat bagi masyarakat. Semisal dengan membagikan bibit pohon kepada warganya.
“Apakah menanam pohon atau membagikan bibit pohon buah, misalnya. Kan bisa bermanfaat bagi masyarakat. Daripada memasang rontek, yang kalau sudah selesai masa kampanye tidak berfungsi lagi,” ucapnya.(rid)