Kamis, 14 November 2024
Koran Jogja

Wow, Lele Jenis Mutiara Prospek Bisnisnya Menggiurkan

 

Koran Jogja – Kelompok ikan Mino Mulyo, yang barada di Plumbon Kidul, Mororejo, Kapanewon Tempel, Sleman melakukan budidaya lele Mutiara bekerja sama dengan Panti Asuhan Baitul Qowwam Tempel, Mino Mulyo.

Budidaya ini sebagai pengembangan entrepreneurship dengan pembelajaran berbagai bentuk bidang usaha.

Selain itu juga sebagai sarana pembelajaran bagi santri sekaligus sebagai usaha yang dapat dikembangkan di dalam manajemen panti asuhan.

Pengasuh Panti Baitul Qowwam, Muhtarom mengatakan program ini merupakan usaha rintisan memanfaatkan sumber daya yang ada. “Kegiatan pembenihan lele dengan indukan jenis mutiara yang berserifikat,” katanya dikutip dari laman resmi Pemkab Sleman, Selasa (1/2).

Muhtarom mengatakan dari program ini diharapkan para santri bisa semakin mengenal dunia perikanan atau usaha. “Tentunya kami juga berharap benih dari kami berkualitas baik, sehingga dalam tahap pembesaran nanti meminimalisir kerugian,” ujarnya.

Lele Mutiara sendiri memiliki berbaga macam keunggulan jika dibandingkan dengan lele lainnya. Adapun beberapa di antaranya yakni laju pertumbuhan yang mencapai 10-40% lebih tinggi daripada benih lainnya.

Selain itu, pemeliharaan Lele Mutiara cenderung lebih singkat yaitu lama pembesaran benih tebar berukuran 5-7 cm atau 7-9 cm dengan padat tebar 100 ekor/m2 berkisar 40-50 hari, sedangkan pada padat tebar 200-300 ekor/m2 berkisar 60-80 hari.

Keseragaman ukuran yang dihasilkan juga relatif tinggi, di mana tahap produksi benih diperoleh 80-90% benih siap jual dan pemanenan pertama pada tahap pembesaran tanpa sortir diperoleh ikan lele ukuran konsumsi sebanyak 70-80%.

Rasio konversi pakan (FCR = Feed Conversion Ratio) relatif rendah yaitu di angka 0,6-0,8 pada pendederan dan 0,8-1,0 pada pembesaran.

Daya tahan terhadap penyakit relatif tinggi dengan sintasan (SR = Survival Rate) pendederan benih berkisar 60-70% pada infeksi bakteri Aeromonas hydrophila (tanpa antibiotik).

Toleransi lingkungan relatif tinggi yaitu pada suhu 15-35 oC, pH 5-10, amoniak <3 mg/L, nitrit < 0,3 mg/L, salinitas 0-10 %.

Selain itu, produktivitas relatif tinggi, di mana pada tahap pembesaran mencapai 20-70% lebih tinggi daripada benih-benih strain lain. (*)

Leave a Reply