Jumat, 7 November 2025
Koran Jogja

Cara Menghadapi Bos yang Menyebalkan

Pelajaran yang Didapatkan dari Pekerjaan Paruh Waktu yang Tak Ditemukan di Kampus. (pixabay)
Pelajaran yang Didapatkan dari Pekerjaan Paruh Waktu yang Tak Ditemukan di Kampus. (pixabay)

Koran Jogja – Para profesional yang kerja dengan atasan yang baik dan pengertian merupakan suatu berkah tersembunyi. Namun bagaimana ketika bos Anda menyebalkan?

Bos yang terlalu kritis, meremehkan, suka mengatur dan tidak terduga merupakan perilaku yang bisa berdampak serius.

Dampak tersebut bisa pada kepercayaan diri, kepuasan kerja, hingga kesejahteraan mental. Tetapi berhenti kerja tidak selalu menjadi pilihan tepat atau segera.

Anda bisa mempelajari cara untuk menghadapi bos yang seperti itu, sambil mempertahankan profesionalisme dan berkembang dalam karier.

Dilansir dari times of India, berikut sejumlah cara untuk menghadapi bos yang menyebalkan.

Tetap tenang dan profesional

Ketika bos berperilaku sulit, akan sangat mudaj dihadapi dengan emosional. Tapi itu bisa memperburuk keadaan.

Anda bisa mencoba tetap tenang dan profesional meski di bawah tekanan. Daripada bereaksi, lebih baik menghadapinya.

Ini bisa menjadi ruang untuk berpikir jernih dan memilih tanggapan dengan bijak. Profesionalisme itu mengenai mengelola perasaan dengan cara yang membuat Anda tetap memegang kendali, bukan perilaku buruk bos.

Dokumentasikan semuanya

Anda bisa menyimpan catatan interaksi dengan bos jika atasan punya pola yang tidak adil dan tak konsisten.

Catat dengan detail, baik itu waktu, apa yang dikatakan dan bagaimana Anda menanggapinya.

Ini bisa membantu jika Anda perlu menyampaikan masalah itu ke HRD atau manajemen yang lebih tinggi.

Simpan catatan ini di perangkat atau akun pribadi, bukan perangkat milik perusahaan. Ini bukan balas dendam, tapi melindungi diri dengan fakta.

Pahami apa yang diharapkan bos

Ketika mampu memahami apa yang diinginkan atasan, maka itu bisa membuat hidup dan hubungan dengan bos lebih baik.

Anda bisa mengamati apa pemicu perilaku sulit bos dan apa yang mereka harapkan. Setelah mengetahuinya, Anda bisa menyesuaikan diri untuk mencegah ketegangan.

Ini sikap strategis berkomuniikasi dan mengelola ekspekstasi supaya mengurangi situasi sulit dengan bos.

Tetapkan batasan, tetapi dengan cerdas

Tetapkan batasan dengan sehat. Anda tidak harus mengatakan ‘ya’ pada semua hal,. Terutama jika memengaruhi kesehatan mental atau kesejahteraan.

Menetapkan batasan juga mengajarkan orang lain bagaimana memperlakukan Anda dengan baik.

Cari pilihan jika perlu

Ketika bos sudah terlalu berat ditanggung, mungkin sudah waktunya mencari pekerjaan lain yang bisa membantu mengatasi kesulitan di tempaty kerja.

Kesehatan mental dan emosional itu lebih penting daripada bertahan di pekerjaan yang menguras tenaga. (*)

Baca artikel lainnya:

Leave a Reply