Yogyakarta, Koran Jogja – Wakil Walikota Heroe Poerwadi memastikan tidak ada pembatasan boleh tidaknya aparatur sipil negara (ASN) Kota Yogyakarta menikmati libur panjang pekan ini.
“Kita tidak membatasi, namun kami berharap kalangan ASN sebisa mungkin liburannya di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta saja,” katanya Selasa (27/10) di Komplek Gubernur DIY.
Pasalnya dengan berwisata di dalam DIY, diharapkan momen libur panjang ini menjadi momentun kebangkitan ekonomi.
Heroe mengatakan, dengan hanya berbelanja senilai Rp100 ribu di DIY. Kalangan ASN dapat membantu kehidupan bagi lima jiwa.
“Misalnya untuk yang memproduksi, untuk yang menjual, untuk transportasi,” ucapnya.
Tetap menerapkan protokol kesehatan, Heroe berharap liburan ini melentingkan kegiatan ekonomi masayarakat. Protokol ketat sebagai jaminan rasa aman dan nyaman bagi wisatawan yang datang ke DIY.
“Masa liburan banyak tamu dan ini wajib disambut dengan memberikan protokol kesehatan secara maksimal. Harapan kami dengan demikian mereka merasa nyaman dan aman dengan cara melindungi mereka dengan menerapkan prokes secara maksimal,” ujarnya.
Selama libur panjang nanyi, Pemkot Jogja telah membentuk satuan tugas yang terdiri dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) seperti Dinas Perhubungan, Pol PP, Jogoboro, TNI, dan Polri.
“Mereka akan mengawal penerapan protokol kesehatan dengan ketat bagi pelaku maupun wisatawan yang berkunjung ke Malioboro sampai Keraton,” kata Heroe.
Meski nanti ada sanksi bagi yang melanggar, Heroe berharap tidak ada sanksi yang diberikan kepada wisatawan. Langkah persuasif menjadi prioritas, karena Pemkot tidak ingin wisatawan datang dan memiliki kenangan menyapu jalanan saat liburan.(set)