Bantul, Koran Jogja – Gugurnya awak KRI Nanggala 402, KSL isy Gunadi Fajar Rahmanto, menjadi kehilangan besar sekaligus kebanggaan warga Kabupaten Bantul. Keluarga berharap evakuasi berhasil dilakukan dan almarhum dimakamkan di Bantul.
Duka mendalam dan kebanggan ini disampaikan Bupati Bantul Abdul Halim Muslih saat bertakziah ke rumah duka di RT 3 Dusun Ngreco, Desa Seloharjo, Kecamatan Pundong, Senin pagi (26/4).
Kepada ayah almarhum Pratu Gunadi, Sunaryo, Bupati Halim menyampaikan belasungkawa dan rasa duka yang mendalam atas musibah yang dialami anak pertama dari dua saudara.
“Almarhum Gunadi adalah putra terbaik Bantul. Ini menjadi kesedihaan dan keharuan. Putra dan kebanggaan gugur dalam menjalankan tugas negara. Mudah-mudahan keluarga dan istri diberi ketabahan dan rasa ridlo terhadap takdir Allah,” ucapnya.
Bupati Halim berjanji pemerintah Bantul membantu dan mempersiapkan seluruh fasilitas yang dibutuhkan untuk memenuhi keinginan almarhum Gunadi.
Akhir Maret, bertepatan dengan syukuran tujuh bulan anak pertama yang masih dikandungan istrinya, Dwi Ari Astanti. Almarhum Gunadi berkeinginan memindahkan istrinya ke Bantul sampai proses persalinan.
Melalui Kepala Desa Seloharjo, Mahardi Badrun. Keluarga almarhum Gunadi berharap proses evakuasi menemukan keberadaan awak KRI Nanggala berhasil dilakukan. Keluarga berharap, jika nanti diketemukan almarhum Gunadi akan dimakamkan di Bantul.
“Keluarga sangat berharap jenazah almarhum bisa segera dievakuasi dan dimakamkan di sini,” kata Badrun.
Atas nama pemerintah dan masyarakat Desa Seloharjo, Badrun menyatakan berbelasungkawa atas gugurnya Pratu Gunadi Fajar R.
Kepada wartawan, Sunaryo, ayah almarhum menyatakan keluarga menerima peristiwa ini dengan lapang dada. Terlebih sudah ada pengumuman resmi dari pemerintah.
“Kita sudah ikhlas dan legowo. Anak saya gugur dalam menjalankan tugas dan ini menjadi kebanggaan bagi keluarga,” katanya.(set)
