Bantul, Koran Jogja – Bupati Bantul Suharsono memuji sistem lelang cabai merah yang dilakukan petani lahan pasir sisir selatan. Menurutnya sistem lelang menguntungkan petani dan wajib ditularkan.
“Terus terang ini baru pertama kali saya mengikuti lelang yang digelar petani lahan pasir. Ini menarik dan perlu saya pelajari,” kata Suharsono, Senin (14/9).
Suharsono hadir langsung dalam lelang perdana panenan cabai merah yang diselenggarakan oleh kelompok tani ‘Pasir Makmur’. Rutin diselenggarakan sejak 2013 silam, lelang ini berlangsung dari September – Desember.
Dikarenakan kerusakan tempat lelang Sub Terminal Agribisnis (STA) Deza Srigading, Kecamatan Sanden. Lelang digelar di kediaman ketua kelompok petani ‘Pasir Makmur’, Sumarna di Dusun Prati.
Hadir sejak pukul 15.00 WIB, Suharsono menyapa setiap anggota kelompok yang datang menyetor hasil panen. Bahkan dirinya turut membuka satu dari enam kertas yang berisikan harga penawaran dari pembeli.
Terkumpul hingga mencapai 2 ton, lelang perdana ini dimenangkan oleh Ibu Tumijan yang berani membeli Rp13.000,- per Kg. Ini adalah harga tertinggi dari penawar lainnya.
“Lelang ini menguntungkan petani karena mendapatkan satu harga tertinggi. Petani tidak lagi kebinggungan karena kedatangan pembeli yang berbeda harga,” katanya.
Karena menguntungkan dan mensejahterakan petani, Suharsono akan mempelajari serius sistem ini dan akan ditularkan ke kelompok petani lain semisal bawang merah dan lainnya.
Kepada petan, Suharsono berjanji akan membantu menghubungi PLN untuk menambah jaringan ke lahan pasir agar bisa digunakan petani untuk penyiraman.
Sedangkan untuk perbaikan tempat lelang yang rusak, Suharsono telah memberikan bantuan senilai Rp10 juta.
Ketua kelompok tani ‘Pasir Makmur’ Sumarna mengatakan sistem lelang ini sudah ada sejak 2013 silam. Lelang diadakan untuk mendapatkan harga yang menguntungkan petani.
“Ada sebanyak 70 anggota di kami. Uang yang masuk dari lelang kami bagi sesuai setoran anggota dan secara sukarela kami meminta untuk mengisi uang kas,” katanya.
Pemenang lelang, Tumijan mengatakan dirinya berani memberi harga tinggi dibanding pembeli lainnya karena sudah ada pasar yang menerima.
“Sekarang harga pasaran di pasar Rp14.000,- per kilogram. Saya sudah mendapatkan pembeli dengan harga sesuai, jadi berani memberi harga tinggi,” ucapnya.
Produk cabai lahan pasir dinilai segarnya tahan lama dan tidak mudah busuk karena rendahnya kadar air. Keunggulan ini memungkinkan cabai lahan pasir dikirim ke kota lain selain Jakarta seperti Lampung hingga Medan.(set)