Yogyakarta, Koran Jogja.com – Anggota DPRD Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Eko Suwanto menyatakan pemerintah daerah harus bekerja lebih keras lagi dalam pelaksanaan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.
“Namun peran masyarakat sangat penting dalam pelaksanaan PPKM Darurat ini. Saya mengajak seluruh masyarakat menjadi teladan, pelopor dalam penegakan protokol kesehatan,” ucap Eko lewat rilisnya pada Kamis (8/7).
Ditengah pembatasan kegiatan masyarakat, Eko meminta Pemda DIY bekerja lebih keras lagi dalam edukasi kepada masyarakat dengan melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat serta kearifan lokal.
Namun Eko juga mengingatkan Pemda DIY untuk tidak mengesampingkan upaya pengurangan dampak psikologis di masyarakat. Eksekutif diminta membuat krisis center dan trauma healing.
“Kami juga meminta adanya pengalokasian APBD dan Danais untuk mendukung seluruh operasi pencegahan dan penanganan dalam rangka penanggulangan Covid-19,” katanya.
Tidak lebih penting lagi, Pemda DIY diminta segera menyusun data masyarakat yang terdampak secara ekonomi, sosial, kesehatan untuk mendapatkan bantuan sosial yang nanti bakal diselaraskan dengan data dari pusat maupun tingkat desa.
Sebagai upaya untuk mengurangi dan melibatkan peran masyarakat, Pemda DIY ke depan diharapkan lebih tegas melarang operasional berbagai tempat yang pada kondisi biasa full mobilitas, seperti pusat perbelanjaan, obyek wisata maupun pusat kuliner yang menarik orang keluar rumah.
“Salah satunya dengan melakukan pembatasan akses ke kawasan Kota Yogyakarta yang melibatkan personel TNI, Polri dan Satpol PP,” kata Eko.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY, Biwara Yuswantana melaporkan empat hari pelaksanaan PKKM Darurat, tingkat mobilitas masyarakat di DIY tinggi.
“Kita ingin mengurangi mobilitas 50 persen mobilitas warga. Ini merupakan kunci menurunkan positif Covid-19. Salah satunya dengan penyekatan jalan-jalan utama provinsi,” kata Biwara.(set)