Bantul, Koran Jogja – Dihantam ombak besar pada Sabtu (16/7) pagi hingga menyebabkan ancaman abrasi. Sejumlah pedagang kuliner terdampak mengaku bakal tetap berjualan di Pantai Depok, Bantul usai ombak mereda nanti.
Menurut Kepala Desa Parangtritis Topo, terjangan ombak besar dilaporkan terjadi pukul 09.00 WIB. Dilaporkan sebanyak 10 lapak kuliner yang berada paling selatan rusak diterjang ombak.
“Ombak juga menggerus pasir pantai sepanjang 15 meter dari bibir pantai. Ini menyebabkan abrasi. Ombak besar sebelumnya terjadi 2016, namun tidak separah ini,” kata Topo.
Topo menjelaskan terjangan ombak besar ini merupakan bencana tahunan. Karena tahunan, Topo menceritakan biasanya usai dihantam ombak besar dan terancam abrasi. Pasir Pantai Depok biasanya akan pulih dua tiga bulan lagi, kembali seperti semula.
Pihak desa sendiri kata Topo mengaku tidak memiliki kewenangan memindahkan keberadaan warung dari area berbahaya. Pihaknya juga memiliki wewenang pedagang untuk berdagang.
“Semua resiko ditanggung pedagang, kami sudah sering mengingatkan dan menghimbau,” paparnya.
Baru nanti kalau abrasi sudah mencapai 20 meter lebih dari bibir pantai. Ada kemungkinan desa merekomendasikan dipindah.
Salah satu pemilih lapak kuliner yang rusak parah, Warsiti mengaku saat ombak besar menghantam masih terdapat pembeli.
“Sebelum kejadian, kami meminta pembeli pindah tempat. Ombak besar sudah terjadi sepekan lalu. Baru Rabu (13/7) dan sekarang yang besar sekali,” ungkapnya.
Warsiti mengaku bakal tetap berjualan ketika ombak nanti mereda. Menurutnya sama seperti sebelumnya, kondisi pasir yang terabrasi akan kembali ke semua satu dua bulan.
Kordinator SAR Satlinmas Wilayah Operasional III Parangtritis, Arif Nugraha menyatakan abrasi yang terjadi hari ini menurut Arif disebabkan tingginya ombak dan kencangnya angin sehingga lebih jauh menjorok ke daratan. (Set)