Kulon Progo, Koran Jogja – Sektor industri fashion tak luput dari dampak pandemi Covid-19, begitu pula para perajin kain batik di Kabupaten Kulon Progo. Guna menghidupkan kembali industri batik di Kulon Progo, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kabupate Kulon Progo melalui Dinas Perdagangan dan Perindustrian menggelar Karya Batik Kulon Progo di Era Pandemi Covid 19, di Exhibition Hall Taman Budaya Kulon Progo. Sabtu (24/10) lalu. Disiarkan secara live streaming melalui youtube Kulonprogo TV, agar yang dapat diakses dan dilihat oleh khalayak umum .
Gelar Karya Batik Kulon Progo di Era Pandemi Covid 19, digelar dalam rangka memperingati Hari Batik Nasional pada 2 Oktober dan turut mangayubagya Hari Jadi Kabupaten Kulon Progo yang ke-69, selain itu untuk meneguhkan dan memperkuat kembali industri batik di Kulon Progo. Terselenggaranya acara ini didukung oleh berbagai pihak dan OPD di Kulon Progo diantaranya Dinas Kominfo, Dinas Koprasi dan UKM, Dinas Pariwisata serta Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kulon Progo, guna membantu serta mensukseskan gelaran karya batik ini.
Ketua Dekranasda Kab. Kulon Progo Dra. Hj. Sriwahyu Widhati mengatakan Kegiatan ini diselenggarakan sebagai bentuk ekspresi dan aktualisasi para pelaku usaha kerajinan batik di Kulon Progo yang tetap konsisten melakukan produksi, menampilkan karya-karya kretaif di masa pandemi Covid-19 ini, dimana kondisi perekonomian kurang berpihak dalam pengembangan dan peningkatan usaha para pelaku industri kerajinan batik.
“Diharapkan dengan penyelenggaraan acara ini industri kerajinan batik Kulon Progo semakin berkembang dan dikenal secara luas baik ditingkat daerah, nasional maupun internasional, dalam penyelenggaraan acara ini panitia juga sangat memperhatikan protokol kesehatan, pakai masker, jaga jarak dan cuci tangan menggunakan handsanitaizer,” jelas Sriwahyu Widhati.
Kegiatan Gelar Karya Batik di Era Pandemi Covid-19, menampilkan produk karya batik Pengrajin Batik Kulon Progo sebanyak 20 pelaku kerajinan industri batik yang akan diperagakan oleh Dimas Diajeng dan para pejabat di lingkungan Pemkab Kulon Progo serta pimpinan Lembaga Perbankan dan PT. Angkasa Pura I Yogyakarta.
Sementara itu, Bupati Kulon Progo Drs.H.Sutedjo dalam sambutannya mengapresiasi Dekranasda kab.Kulon Progo memprakarsai menunjukkan kebangkitan industri kerajinan batik di Kulon Progo dengan menyelenggarakan acara gelar karya batik Kulon Progo di era pandemi Covid-19. Kegiatan ini sangat strategis dengan disuarkan secara live streaming, merupakan cara cerdas untuk menunjukkan kepada masyarakat luas bahwa industri kerajinan batik Kulon Progo tetap eksis bahkan mampu menciptakan produk kerajinan batik yang kaya dengan corak dan motif.
“Hal ini tentu sebagai bukti bahwa batik benar-benar produk budaya yang tidak lekang dan tergerus oleh kemajuan zaman dan menjadi motivasi bagi para pengrajin Batik untuk terus berkreasi, berkarya, dan mengembangkan usahanya menembus pasar global,” ujar Sutedjo.
Menurutnya, melalui gelar karya batik Kulon Progo ini dapat dipergunakan untuk melestarikan budaya batik di Kulon Progo khususnya dan Indonesia pada umumnya, serta dalam upaya membangkitkan sektor perekonomian, pariwisata, dan budaya.
“Kita semua berharap momen ini menjadi kekuatan budaya dan ekonomi masyarakat Kulon Progo, sehingga terjadi peningkatan perekonomian masyarakat di tengah pandemi, pada gilirannya akan mendorong berkembangnya sektor industri kecil dan menengah Batik di Kabupaten Kulon Progo,” pungkas Sutedjo.
Industri kerajinan batik di Kabupaten Kulon Progo telah mampu menjadi salah satu kekuatan dalam upaya peningkatan penghasilan masyarakat. industri kerajinan batik Kulon Progo tersebar hampir di 12 kapanewon. Industri kerajinan batik di Kulon Progo mengalami penurunan produksi hampir 40 persen, sehingga sangat memukul perekonomian para pelaku industri kerajinan batik.(rls)