Yogyakarta, Koran Jogja – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi mengatakan keberadaan guru di tengah perkembangan teknologi tidak lagi sebagai sumber pengetahuan. Namun mereka adalah para pewaris nilai-nilai luhur bangsa.
Hal ini disampaikan Yudian saat melakukan kunjungan kerja ke Kalimantan Timur akhir pekan lalu.
“Meski perubahan teknologi digital menjadikan guru tidak lagi menjadi satu-satunya sumber pengetahuan. Guru tetap berperan penting sebagai role model dalam mewariskan nilai-nilai luhur bangsa kepada anak didik,” kata Yudian dalam rilis, Rabu (1/12).
Sebagai pilar penting keberhasilan cita-cita pendidikan. Guru yang berkapasitas dan profesional akan menjamin terwujudnya generasi yang berilmu, inovatif, mandiri dan berkarakter kebangsaan.
Di hadapan ratusan guru yang hadir dalam malam penganugerahan guru berprestasi dan berdedikasi yang diselenggarakan Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Paser.
Yudian meminta peran aktif guru dalam mengkampanyekan vaksinasi selama pandemi Covid-19 guna menekan penularan dan mengurangi tingkat kematian.
Demikian juga dengan peran tokoh masyarakat, guru juga harus mampu menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi agar mampu menghasilkan generasi masa depan yang mampu mengendalikan perubahan dunia.
“Penguasaan teknologi mensyaratkan penguasaan sains. Karenanya, kurikulum pendidikan keagamaan khususnya Islam diharapkan memadukan pendidikan keagamaan dengan sains modern,” jelasnya.
Kekhasan lokasi geografis menjadikan Indonesia negara subur dengan beragam produk pertanian unggul yang tidak dimiliki bangsa-bangsa lain. Kenikmatan Tuhan ini harus disyukuri dengan rasa cinta tanah air yang mendalam.
Berbarengan dengan itu, bangsa Indonesia juga dituntut menguasai Sejarah dunia menunjukkan bahwa hanya bangsa yang menguasai teknologi yang bisa mengendalikan perubahan dunia.
Bupati Paser Fahmi Fadli menggarisbawahi kontribusi guru dalam mengolah pikir, rasa dan raga siswa agar menjadi pribadi yang mandiri dan berkepedulian sosial. Apresiasi yang diberikan atas prestasi, karya dan dedikasi yang diberikan pada guru diharapkan menjadi pemicu agar lebih produktif dalam menjalankan tugasnya.
“Kita memiliki modal besar untuk maju, dengan berbagai fasilitas dan tenaga pendidik yang profesional. Modal ini perlu dikuatkan dengan doa agar semakin sukses di masa depan,” sambutnya.
Selama dua hari kunjungan kerja, Yudian menyerahkan donasi buku untuk perpustakaan MAN Insan Cendekia. Buku-buku diharapkan mendorong semangat membaca, meningkatkan literasi, dan memotivasi siswa untuk maju. (Set)