Sleman, Koran Jogja – Pasar Jadul Lembah Si Cangkring yang berada di Jambean, Banyurejo, Kapanewon Tempel, Kabupaten Sleman, merupakan salah satu tempat berburu kuliner tradisional di Jogja.
Lokasinya berada di perbatasan antara Daerah Istimewa Yogyakarta dengan Magelang, Jawa Tengah.
Kawasam Lembah Si Cangkring ini setiap akhir pekan selalu ramai pengunjung dari berbagai daerah.
Mereka berburu aneka jajanan jadul, seperti klepon, cenil, cucur, hingga gethuk. Salah satu deretahn kuliner, menu yang cukup menarik yakni Bubur Mbah Kaji.
Bubur Mbah Kaji ini disajikan bersama gudeg, sayur, serta lauk berupa bebek bacem khas Banyurejo yang punya rasa gurih manis.
Kuliner lainnya yang tersedia yakni soto, bakso, dan bemacam jajanan pasar lengkap sajian khas Nusantara.
Suasananya oun mendukung, karena udaranya yang masih sejuh dengan pemandangan berupa perbukitan.
Pasar tersebut tak hanya ramai warga sekitar. Namun juga sering dijadikan tempat singgah para komunitas sepeda, klub motor, hingga turis luar daerah.
Pasar Jadul Lembah Si Cangkring ini dijadikan sebagi tempat bertemu untuk istirahat sambil memanjakan lidah dengan sarapan menu tradisional.
Pengelola Pasar Jadul Lembah Si Cangkring Ida Rini Widiastuti mengatakan konsep dari pasar ini dikemas dengan nuansa klasik.
Mulai dari tampilan gerobak, peralatan makan dari anyaman bambu dan daun pisang, sampai busana penjualnya memakai pakaian tradisional,” katanya disadur dari media center Sleman.
Pasar tersebut tak hanya sebagai tempat jual beli. Namun juga wadah pelestarian budaya serta pemberdayaan ekonomi warga setempat.
“Kami ingin menghadirkan suasana jadul yang hangat dan penuh kenanganb, sambil mengangkat potensi kuliner lokal,” katanya.
Lurah Banyurejo, Saparjo mengapresiasi semangat warga dalam mengembangkan potensi lokal melalui kegiatan kreatif.
“Pasar Jadul Lembah Si Cangkring menjadi contoh bagaimana tradisi dan ekonomi bisa berjalan beriringan,” paparnya. (*)
Baca artikel lainnya:
