Sleman, Koran Jogja – Sosok Sri Purnomo menjadikan magnet tersendiri bagi warga Sleman. Bupati yang telah dua periode menjabat sebagai orang nomor satu di Kabupaten Sembada tersebut dinilai berhasil memajukan Sleman. Tak heran jika kemudian banyak masyarakat yang menginginkan kepemimpinan Sri Purnomo terus berlanjut.
Dukungan para loyalis Sri Purnomo kemudian jatuh kepada Kustini – Danang Maharsa. Kustini yang merupakan istri sang bupati dinilai layak meneruskan perjuangan Sri Purnomo dalam menata pemerintahan di Sleman.
Salah satu dukungan datang dari Barisan Wanita Sleman. Kelompok ini sepakat untuk memberikan suaranya kepada pasangan calon (paslon) nomor urut 3 tersebut pada tanggal 9 Desember mendatang.
“Kustini layak menggantikan Sri Purnomo memimpin Sleman mendatang. Sri Purnomo sukses membawa Sleman menjadi lebih maju, salah satunya karena dukungan sang istri. Kini Kustini hadir untuk meneruskan tongkat estafet kepemimpinan itu,” ujar Ketua Barisan Wanita Sleman, Artatik saat deklarasi di kawasan Denggung Sleman, Kamis (03/12/2020).
Ia menilai Kustini mewakili semangat kaum prempuan Sleman. Selama ini Kustini selalu memperjuankan hak-hak prempuan, ibu maupun anak seperti yang ia lakukan dalam kiprahnya di PKK.
“Kustini aktif dalam banyak kegiatan yang bersentuhan dengan kaum perempuan, ibu maupun anak. Yang ia inginkan kaum perempuan di Sleman lebih berdaya dan turut mengisi pembangunan di kabupaten ini,” tambahnya.
Artatik dengan didampingi penasehat Barisan Wanita Sleman, Muhammad Dadang Iskandar menegaskan jika ada yang membangun narasi terhadap Kustini dikaitkan dengan politik dinasti, maka hal itu merupakan kesalahan besar. Menurutnya Kustini maju kontestasi dengan segenap kualitas yang dimilikinya, bukan sekedar memanfaatkan momentum semata.
“Apa yang salah dengan seorang Kustini maju dalam Pilkada Sleman? Setiap warga negara memiliki yang sama untuk memilih maupun dipilih, jadi tak ada aturan yang dilanggar olehnya,” jelas Artatik.
Terkait isu gender yang menganggap kaum perempuan tak layak memimpin, Artatik menegaskan paradigma itu sudah tak berlaku lagi di negeri ini sejak RA Kartini hadir memperjuankan emansipasi. Justru menurutnya pemimpin-pemimpin yang berhasil di negeri ini datang dari kaum perempuan, seperti salah satunya Megawati Soekarnoputri.
Sebagai suara perempuan, Artatik optimis Kustini – Danang Maharsa akan mampu unggul lebih dari 50 persen suara alias menang dalam satu putaran. Ia juga menjanjikan bakal menggalang sekitar 20 ribu suara perempuan di Sleman untuk mendukung Kustini – Danang Maharsa.(rls)