Jumat, 19 April 2024
Koran Jogja

Pengda GABSI DIY Diminta Meniru Jateng

Sleman, Koran Jogja – Pengurus Besar Gabungan Bridge Seluruh Indonesia (GABSI) meminta pengurus Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) meniru langkah Jawa Tengah dalam hal pembinaan atlet muda. Sabtu (4/6), PB melantik pengurus daerah (Pengda) GABSI DIY periode 2022-2026.

“Tahun ini dari seleksi nasional, dari enam pasangan kelas internasional. Dua tempat sudah disegel atlet dari Jawa Tengah. Mereka berhasil melakukan pembinaan usia dini,” kata Wakil Ketua Bidang Pembinaan PB GABSI Pramudita Munandar.

Bertempat di Graha RSJ Grhasia, Pengda GABSI DIY resmi dikukuhkan oleh PB GABSI. Dalam jajaran pengurus, Direktur Utama RS Grhasia Ahmad Akhadi terpilih sebagai ketua.

Pramudita bercerita bagiamana Jawa Tengah sejak beberapa tahun terakhir melakukan pembinaan bibit muda sejak sekolah dasar dan terus dilatih intensif ketika berada di tingkat SMA.

Hal ini yang seharusnya menjadi percontohan bagi daerah lain dalam melakukan penjaringan dan pembinaan atlet bridge. Melihat potensinya, DIY kata Pramudita juga bisa melakukan seperti Jateng.

“Inilah saatnya brigde kita kenalkan dan masuk ke sekolah. Agar pembinaan bisa dilakukan sejak dini. Kita mengarahkan anak-anak di bawah lima belas tahun bermain dan menyukai bridge,” jelas Pramudita.

Ketua Komite Olahraga Indonesia (KONI) DIY Djoko Pekik Irianto menyatakan tidak adanya prestasi skala nasional dari cabor bridge karena minimnya atlet muda.

“Tantangan terbesar mengenalkan bridge ke masyarakat lebih luas adanya persepsi bahwa permainan ini mengajarkan anak bermain kartu. Padahal tidak benar,” jelasnya.

Menurutnya, permainan bridge adalah olahraga mendukung akademik terutama dalam bidang numerik dan berpikir logika. Bridge bisa dikenalkan ke sekolah-sekolah melalui kegiatan ekstrakurikuler.

Ketua GABSI DIY Ahmad Akhadi memaparkan program pencarian bibit unggul ke sekolah-sekolah ditetapkan sebagai program prioritas. Pengurus akan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan untuk lebih masif mengenalkan bridge.

“Saya menilai orang-orang yang ada di kepengurusan GABSI DIY sekarang tepat. Selain guru, pengurus juga merupakan pejabat di dinas pendidikan serta dari awak media. Ini menjadi tulang punggung untuk memperkenalkan dan melakukan pembinaan,” katanya. (Set)