Bantul, Koran Jogja – Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) berencana memulai perkuliahan tatap muka pada 14 September 2020 mendatang. Pertemuan dengan warga yang tinggal di sekitar kampus pun secara berkala dilakukan, agar masyarakat setempat tidak ragu menerima kedatangan mahasiswa.
Rektor UMY, Gunawan Budiyanto mengatakan, akan melakukan perkuliahan dengan cara baru tanpa melupakan protokol kesehatan untuk memutus rantai penyebaran COVID-19.
“Akan ada kebiasaan-kebiasaan baru dalam menjalankan perkuliahan, seperti dengan jumlah kapasitas kelas yang dikurangi misalnya dari 60 mahasiswa mejadi 25 saja,” kata dia dalam keterangan tertulisnya pada Kamis (27/8).
Ketua Gugus Tugas COVID-19 UMY, Sukamta, mengungkapkan penjelasan mengenai rencana perkuliahan ganjil yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 September 2020 dan juga akan dilaksanakannya upacara wisuda pada 9 dan 10 September mendatang.
Mukti Fajar menyebut pihak universitas telah melakukan audiensi dengan Tim Penanganan COVID-19 Provinsi dan juga berkonsultasi dengan pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) serta mendapatkan pengarahan langsung dari Wakil Gubernur DIY.
“UMY telah menyerahkan satu bendel protokol kesehatan yang telah disiapkan dan telah dipersilahkan untuk melakukan kuliah secara luring. Wakil Gubernur memberikan dukungan secara moral karena menurutnya kita tidak bisa selamanya bersembunyi dibalik ketakutan,” ucapnya.
Namun, pemerintah tidak secara gamblang memberikan ijin tertulis berupa surat untuk pelaksanaan kuliah luring ini melainkan akan turun langsung menyambangi UMY untuk memeriksa kesiapan universitas.
Sementara, Juru Bicara Tim Gugus Tugas COVID-19 UMY, Agus Widiyatmoko, menjelaskan terkait langkah-langkah yang dilakukan oleh tim kesehatan UMY dalam melakukan screening untuk memutus penyebaran COVID-19 mulai dari pengecekan suhu di depan gerbang utama kampus hingga penanganan jika terdeteksi ada sivitas akademika yang tertular virus ini.(rid)