Selasa, 15 Oktober 2024
Koran Jogja

Sesi Satu Dimulai, Tol Jogja Bawen Bakal Terkoneksikan Tol Jawa

 

Sleman, Koran Jogja – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR) meyakini kehadiran tol Yogyakarta-Bawen akan memberi dampak peningkatan ekonomi di Jawa sisi selatan.

Peletakan batu pertama pembangunan sesi satu di Desa Tirtoadi, Kecamatan Mlati, Sleman, pada Rabu (30/3) menjadi penanda dimulainya pembangunan tol sepanjang 75,82 Km dan keseluruhannya akan beroperasi di 2025.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Hedy Rahadian menyampaikan pembangunan tol Yogyakarta-Bawen memiliki tantangan yang cukup tinggi karena harus menjaga daerah cagar budaya dan kelestarian lingkungan.

Trase akan melewati daerah yang memiliki potensi gempa, sungai lahar dingin hingga wilayah mata air yang harus dijaga.

“Dalam membangun jalan tol ini kita harus cepat, tapi juga tetap harus menjaga mutu, memastikan keselamatan konstruksi hingga menggunakan produk-produk dalam negeri. Kita percaya pembangunan jalan tol ini dapat meningkatkan peran kota Yogyakarta sebagai hub perkembangan ekonomi di Jawa bagian selatan,” tutur Hedy.

Menurutnya pembangunan tol ini merupakan perayaan membangun peradaban karena tepat berada di pusat Kerajaan Medang yang melahirkan peradaban besar.

Sebagai anak turunnya, pembangunan tol Yogyakarta-Ngawen menjadi bukti anak turunnya mampu membangun peradaban yang lebih besar.

Direktur Utama Jasa Marga Subakti Syukur serta Direktur Utama PT JJB Oemi Vierta Moerdika Jalan Tol Yogyakarta-Bawen memiliki panjang 75,82 Km dengan periode konsesi selama 40 tahun dan nilai investasi sebesar 14,26 Triliun.

Jalan tol ini akan melintasi Provinsi Jawa Tengah sepanjang 68,17 Km dan DIY sepanjang 7,65 Km.

Pembangunan jalan Tol Yogyakarta-Bawen dibagi menjadi enam seksi, yaitu seksi 1 Yogyakarta-Banyurejo sepanjang 8,25 Km, seksi 2 Banyurejo- Borobudur (15,26), Seksi 3 Borobudur-Magelang (8,08), seksi 4 Magelang- Temanggung (16,46), seksi 5 Temanggung-Ambarawa (22,56) dan seksi 6 Ambarawa-Bawen (5,21).

“Hingga saat ini, progres pembebasan lahan untuk Jalan Tol Yogyakarta-Bawen seksi 1 Yogyakarta-Banyurejo sepanjang 8,25 Km telah mencapai 92,28 persen. Sedangkan, progres pembebasan lahan untuk keseluruhan Seksi 1 s.d Seksi 6 adalah sebesar 10,45 persen,” ujar Oemi.

Sesuai dengan target dan prioritas pembangunan di proyek Jalan Tol Yogyakarta-Bawen, proses konstruksi akan dimulai segera di yang ditargetkan rampung pada Kuartal IV Tahun 2023 dan ditargetkan beroperasi di awal 2024.

Seksi satu ini akan terhubung dengan Tol Solo-Yogyakarta-Yogyakarta-International Airport.

Jika pembebasan lahan sesuai dengan target, maka prioritas konstruksi selanjutnya adalah seksi 2, seksi 3 dan seksi 6 ditargetkan selesai pada Kuartal II Tahun 2024.

“Seksi 2 dan Seksi 3 nantinya akan terhubung dengan Seksi 1 yang telah beroperasi terlebih dahulu. Sedangkan untuk Seksi 6 juga akan diprioritaskan karena lahan lebih siap di wilayah Bawen yang terkoneksi dengan Tol Semarang-Solo,” tambahnya.

Sesuai arahan Menteri PUPR terkait aspek menjaga kelestarian lingkungan hidup, di seksi 5 adakn membangun konstruksi tunnel/terowongan yang menembus wilayah perbukitan.

“Tidak hanya itu, kami juga membangun konstruksi elevated sepanjang 4,4 Km di atas Selokan Mataram yang merupakan cagar budaya Yogyakarta,” tutup Oemi.

Sekretaris Daerah DIY Kadarmanta Baskara Aji menyampaikan keberadaan tol ini akan mampu memanfaatkan Bandara Yogyakarta International Airport dengan optimal serta destinasi wisata di DIY juga dapat dikunjungi dengan mudah oleh masyarakat.

“Kita berharap, jalan tol ini juga membawa kesejahteraan bagi masyarakat, karena dengan adanya jalan tol akan lebih mudah, cepat dan efisien,” ujar Aji.

Jika sudah beroperasi penuh, perjalanan dari Semarang menuju Yogyakarta atau sebaliknya akan menjadi lebih cepat, dari sebelumnya memakan waktu 3 jam menjadi hanya 1,5 jam. (Set)

Leave a Reply