Jumat, 19 April 2024
Koran Jogja

Di Parangtritis, Menteri KP Canangkan ‘Bulan Bersih Laut’

Bantul, Koran – Jogja – Menteri Kelautan dan Perikanan (KP) Sakti Wahyu Trenggono secara resmi mencanangkan pemanasan gerakan ‘Bulan Bersih Laut’ di Pantai Parangtritis, Jumat (28/1/2022).

Program ini digerakkan masif secara nasional untuk menjaga ekologi laut demi keberlangsungan ekonomi.

“Orang Indonesia sebagai negara kepulauan dan maritim tidak boleh lagi menempatkan laut sebagai halaman belakang. Sudah saatnya menempatkan laut sebagai halaman depan,” katanya di awal sambutan.

Karena menjadi halaman depan, Menteri Sakti mengatakan sudah sewajibnya pesisir maupun laut harus selalu bersih. Khususnnya dari persoalan sampah yang menjadi masalah berkepanjangan.

Didampingi Bupati Bantul Abdul Halim Muslih, Sakti menargetkan bahwa tujuan gerakan nasional Bulan Bersih Laut adalah pengingat pada warga akan upaya menjaga kebersihan pesisir maupun laut untuk mewujudkan laut dan langit biru.

Cepatnya peningkatan populasi penduduk dan pengembangan pembangunan daerah pesisir yang pesat tentunya memberi ancaman besar pada laut dan layanan jasa yang diberikannya. Ini yang kedepan akan menjadi ancaman keberlangsungan kehidupan dan ekonomi di laut.

“Sampah yang tidak dikelola dengan baik telah menjadi ancaman bagi laut. Ini pastinya berdampak turunnya produktivitas laut. Eksploitasi besar-besaran hingga ikan habis dan banyaknya sampah akan menghancurkan kehidupan manusia,” katanya.

Di bulan bersih laut satu setahun, semua pihak bersama-sama membersihkan laut. Saat itu nelayan tidak diperkenankan pergi menangkap ikan.

Tetapi diminta membersihkan sampah di pesisir maupun laut dan setiap Kg sampah yang didapat mendapatkan imbalan.

Sebagai komitmen KKP dalam menjaga ekonomi laut dan keberlanjutannya. Gerakan Bulan Bersih Laut juga memberikan pesan kepada dunia bahwa Indonesia berkomitmen memperhatikan kesehatan dan memiliki tata kelola laut yang baik.

Terlebih lagi sebagai Ketua Presidensial G-20, KKP mendukung Presiden melalui kebijakan ekonomi biru dengan kebijakan pemanfaatan ruang laut dengan mempertimbakan aspek ketahanan ekologi demi mewujudkan ketahanan ekonomi.

“Kita ingin memperlihatkan penerapan ekonomi biru pada anggota G-20 dengan mengeluarkan kebijakan penangkapan ikan terukur. Ekonomi biru adalah ekonomi yang berkelanjutan dan sehat,” jelasnya.

Bupati Bantul Halim Abdul Muslih sepenuhnya mendukung gerakan ‘Bulan Bersih Laut’ ini.

Pasalnya sebagai daerah hilir dan muara semua sungai di DIY, Pantai Parangtritis kesulitan dalam mengatasi permasalahan menahun yaitu sampah.

“Sebanyak 500 orang yang terlibat dan terkumpul 1 ton sampah. Sebagai top of minenya pariwisata di DIY, kebersihan Pantai Parangtritis menjadi aset yang berharga demi keberlanjutan ekonomi masyarakatnya,” katanya. (Set)