Koran Jogja – Tersedia dalam berbagai bentuk, ukuran, warna, kemasan dan wewangian sabun terlihat sebagai pilihan yang menarik untuk mencuci muka.
Tetapi pernahkah Anda bertanya-tanya apakah mereka adalah pilihan yang tepat?
Dikutip dari times of India, Swati Agarwal, MD Dermatology, Director Skination Clinics, Delhi berbagi wawasan tentang mengapa sabun dapat merusak kulit Anda.
-Sabun merusak dengan mengekstraksi lipid yang berguna dari sel-sel kulit.
-Sabun mengubah pH kulit. PH fisiologis kulit yang ideal adalah 5,5. Ini adalah mantel asam pelindung kulit.
Sabun memiliki pH basa yang bisa setinggi 9. pH tinggi ini mengganggu flora bakteri di kulit dan juga mengubah aktivitas enzim di lapisan atas kulit sehingga membuatnya kering dan kasar.
-Sabun melembabkan lapisan atas kulit dan ini merusak blok bangunan kulit yaitu keratinosit. Ada juga pembengkakan sel dan serat kolagen.
-Protein keratin mengembangkan perubahan sekunder dan tersier & ada peningkatan keseluruhan dalam kehilangan air trans Epidermal.
Semua efek ini mengakibatkan penurunan fungsi penghalang kulit dan karenanya mengiritasi kulit.
Pencuci muka cair dengan pH yang sesuai 5,5 selalu merupakan pilihan yang lebih baik untuk mencuci muka.
Di satu sisi sabun menghilangkan kotoran dan juga menghilangkan penghalang lipid penting dari kulit.
Di sisi lain, cuci muka akan menghilangkan kotoran tetapi akan menjaga kesehatan minyak dan pH kulit.
Oleh karena itu mencuci muka disarankan karena tidak akan membahayakan kulit seperti sabun.
Mencuci wajah dengan face wash dua kali setiap hari menghilangkan kotoran. Polutan, riasan, minyak & kotoran yang menumpuk di kulit.
Dalam sabun batangan kulit mengering, bersifat abrasif & mengiritasi kulit. Mereka harus mengandung bahan pelembab untuk menjaga kesehatan & penghalang kulit.
Kebanyakan sabun tradisional tidak mengandung bahan-bahan ini dan akan menghilangkan kelembapan kulit Anda.
Jadi lain kali ketika Anda keluar untuk membeli perawatan kulit, berhati-hatilah saat mengambil sabun untuk mencuci muka. (*)