Selasa, 25 Maret 2025
Koran Jogja

Siapa yang Lebih Bahagia: Orang Introvert atau Ekstrovert?

Siapa yang Lebih Bahagia: Orang Introvert atau Ekstrovert? (pixabay)
Siapa yang Lebih Bahagia: Orang Introvert atau Ekstrovert? (pixabay)

Koran Jogja – Siapa yang lebih mungkin memperoleh skor lebih tinggi dalam skala kebahagiaan? Pria ekstrovert dengan kehidupan sosialnya yang lebih ramai atau orang pendiam yang menyukai waktu sendiri.

Jawaban dari pertanyaan tersebut tentu tidak semudah yang terlihat hanya dalam pandangan pertama.

Orang ekstrovert diketahui menikmati interaksi sosialnya dengan dilengkapi ketrampilan sosial yang melimpah.

Mereka berbagi tawa kepada semua orang di ruangan dan sering kali menjadi pusat perhatian.

Akan tetapi kebahagiaan dan kesejahteraan emosionalnya mungkin akan lebih subjektif daripada yang terlihat.

Mungkin mereka mengalami lebih banyak kebahagiaan setiap hari dan sering mempunyai kehidupan yang lebih gembira.

Tetapi sebagian besar kebahagiaan tersebut memiliki sifat jangka pendek. Kegembiraan tersebut sering dikaitkan dengan faktor eksternal.

Semisal saya dari orang-orang yang berinteraksi dengan mereka, atau dari suatu acara yang dihadiri.

Mereka bisa menciptakan gaya hidup[ yang bersemangat dan serba cepat. Namun hal tersebut kemungkinan tak mempunyai kedalaman serta kepuasan abadi yang sering dialami introvert.

Sementara itu para introvert mungkin tidak terlalu aktif pada sosial dan hanya mempunya segelintir teman dekat.

Namun kebahagiaan tersebut tidak hanya ada di permukaan, karena dipupuk dengan ikatan emosional serta pemahaman yang mendalam.

Mereka memiliki kecenderungan terlibat pada suatu percakapan satu lawan satu yang bermakna, dan sering mengarah pada hubungan yang lebih memuaskan.

Karena hal tersebut, hubungan pun bisa lebih stabil dan jangka panjangnya memberi rasa aman dan kepuasan.

Dilansir dari times of India, penelitian pun mendukung gagasan tersebut. Meski para ekstrovert melaporkan tingkat emosi positif harian lebih tinggi, kebahagiaannya bersifart lebih sesaat.

Sedangkan kaum introvert tak mengalami banyak puncak kebahagiaan. Namun rasa puasnya sering lebih konsisten dan bertahan lama.

Intinya, kebahagiaan tidak selalu diukur dari seberapa menyenangkan hidup Anda. Namun seberapa puas dalam menjalaninya.

Kaum ekstrovert memiliki kalender sosial yang padat mungkin merupakan kunci dari kebahagiaan.

Sementara kaum introvert bisa menemukan kebahagiaan pada pengalaman yang lebih tenang dan bermakna.

Dua hal tersebut mengarah pada kepuasan. Hanya memang caranya berbeda. Ini bukan mengenai bagaimana menjadi salah satu dari keduanya.

Tetapi terkait merangkul apa yang memberikan kebahagiaan sejati kepada seseorang, apa pun bentuknya. (*)

Baca artikel lainnya:

Leave a Reply