Koran Jogja – Salimah Syahidah, mahasiswi asal Provinsi Banten yang mendapatkan beasiswa hafiz Al Quran secara penuh selama empat tahun di Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia (FK UII).
Salimah mengungkapkan keberhasilannya itu tak lepas dari perang orang tuanya yang menanamkan cinta Al Quran sejak dini.
Dia sudah dibiasakan mendengar dan membaca Al Quran sejak kecil. Dari rutinitas itu, Salimah kemudian mempunyai keingin untuk menjadi seorang hafizah sejak kecil.
“Menghafalnya pertama kali saat masih sekolah menengah pertama,” katanya, dikutip dari situs resmi UII, Rabu (21/9).
Salimah berhasil menghafal 18 juz saat lulus dari sekolah tingkat SMP. Dia kemudian terus menambah hafalannya di tingkat sekolah menengah atas.
Sesekali, Salimah rehat sejenak dan mengobrol hal yang menarik dengan teman-temannya untuk menghilangkan rasa jenuh ketika menghafal.
Salimah lalu dihadapkan tantangan baru saat harus mempersiapkan ujian masuk kuliah.
Ia membutuhkan banyak waktu untuk latihan soal dan membaca materi. Selain itu juga harus mempersiapkan ujian hafalan sebagai seorang hafizah.
Berkat ketekunannya itu, akhirnya Salimah bisa berhasil. Salimah menjadi caloin dokter dan penghafl Al Quran pertama di keluarganya.
“Semua yang terjadi pada hidup saya adalah karena Allah SWT,” pungkasnya. (*)