Yogyakarta, Koran Jogja – Perwakilan pekerja seni, buruh dan pedagang mengaku kecewa karena permohonan aspirasi mereka terkait pekerjaan serta mata pencaharian mereka tidak dicuekin oleh anggota DPRD DIY. Dari 55 anggota, hanya satu yang menemui mereka.
Kamis (2/9), sejumlah elemen dan organisasi lintas pekerja DIY yang dikoordinasi Federasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia bermaksud menyampaikan aspirasi mereka ke anggota DPRD yang sudah dianggap sebagai bapak sendiri.
Bertajuk ‘Melawan Ketidakpedulian Pemeritah’ berbagai elemen ini menuntut pemerintah untuk membuka kembali industri pariwisata dan tidak menerapkan Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) lagi. Hal ini agar mata pencaharian mereka bisa pulih kembali.
“Sebelumnya kami kecewa karena dua kali permohonan audiensi kami ditolak. Kedua kami semakin kecewa, karena kami hanya ditemui satu anggota yang didampingi Satpol PP.Apa kaitan Satpol PP dengan pertemuan ini,” kata Ketua (F)SBSI DIY, Dani Eko Wiyono.
Kehadiran Satpol PP dinilai semakin memperkeruh kondisi. Dani geram sebab kehadiran mereka seperti menandakan kedatangan mereka adalah berbuat kisruh.
“Kami cuma ingin menyampaikan aspirasi di rumah kami sendiri. Seharusnya yang datang di sini adalah Dinas Tenaga Kerja, Dinas Pariwisata, dan Dinas Sosial agar masalah kami mendapatkan solusi,” tegas Dani.
Mewakili pekerja seni, dalang Ki Supardiyanto mengaku dirinya dan banyak rekan lainnya harus harus beralih ke pekerja kasar karena dua tahun tidak pernah mendapat order sebab pertunjukan masih dilarang.
“Katanya pekerja seniman didata terus dibantu. Nyatanya sampai sekarang saya hanya didata saja tanpa pernah diberi bantuan.,” jelasnya.
Baginya anggota DPRD DIY sama sekali tidak punya hati nurani. Bekerja untuk rakyat hanya slogan semata agar kursinya tidak hilang. Mereka peduli pada rakyat hanya saat menjelang pemilihan saja.
“Kami ini hanya ingin didengar. Dewan yang sudah kami anggap sebagai bapak mbok punya hati nurani sedikit dan kerja cerdas demi kami. Rakyat yang juga anaknya,” kata Ki Supardiyanto.
Sekretaris Komisi D dari Partai PKS Sofyan Setyo Darmawan menyampaikan permintaan maaf atas lambatnya respon dari DPRD dan menyatakan kedatangan mereka hari ini berbarengan dengan rapat paripurna badan anggaran.(set)