
Koran Jogja – Gelaran Formula E yang berlangsung di Ancol, Jakarta Utara mulai Sabtu (4/6) disebut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai ajang mempromosikan Indonesia peduli pada perubahan dunia.
Datang menonton langsung, AHY disambut langsung dengan akrab oleh Gubernur Anies Baswedan. Keduanya terlihat berbincang santai selama menonton gelaran balap internasional ini.
AHY selama ini dikenal menaruh perhatian khusus terhadap energi baru dan terbarukan (EBT) termasuk mobil listrik.
“Sebagai tuan rumah pertama di kawasan Asia Tenggara, penyelanggaran Formula E di Jakarta merupakan menjadi kebangaan bagi kita semua. Indonesia negara pertama ya di Asia Tenggara ya. Mudah-mudahan sukses,” ujar AHY.
Berlangsungnya balapan kelas dunia ini menurut AHY, bisa membawa pengaruh baik bagi citra Indonesia di mata dunia. Formula E Jakarta bakal disiarkan secara langsung di 170 negara lain.
“Membawa kebanggaan kita semua, sekaligus bagus buat mempromosikan Indonesia,” jelasnya.
Selain citra di mata dunia, ajang ini juga dianggapnya bisa membantu mendorong perekonomian masyarakat yang sempat terpuruk karena pandemi Covid-19. AHY juga berharap kedepannya makin banyak yang menyukai Formula E.
Sebagai pemerhati terhadap energi baru dan terbarukan (EBT) termasuk mobil listrik. AHY mengapresiasi lomba Formula E sebagai salah satu bentuk pencapaian untuk transisi energi bersih yang lebih cepat.
“Ajang ini telah membawa Indonesia menjadi warga dunia yang aktif terlibat ikut menyelesaikan berbagai persoalan global,” lanjutnya.
Pertemuan antara AHY-Anies kali ini disebut sebagai pertemuan pasangan kuda hitam diantara pasangan-pasangan bakal capres-cawapres lainnya.
Dalam survei nasional periode 23-28 Mei 2022 oleh Indonesia Political Opinion, pasangan Anies-AHY memperoleh elektabilitas 27,1 persen, lebih tinggi dari pasangan Puan Maharani-Ganjar Pranowo (26,8 persen).
Airlangga Hartarto-Ganjar Pranowo (18,5 persen), atau Puan Maharani-Erick Thohir (14,6 persen). Tingkat kepercayaan survei ini adalah 95 persen, dengan margin of error 2,9 persen.
Anies-AHY berdua dianggap paling pas mewakili kekuatan nasionalis-religius yang selama ini mewarnai panggung politik Indonesia, sekaligus mengakhiri politik polarisasi yang nyaris membelah Indonesia.
Selain itu, dengan usia 40-50-an tahun, keduanya dianggap lebih tepat mewakili anak-anak muda Indonesia yang jumlahnya kian mendominasi masyarakat Indonesia. Diperkirakan pada pemilu 2024, jumlah pemilih muda mencapai sekitar 65% dari Daftar Pemilih Tetap (DPT).
Keduanya juga memiliki kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin arus perubahan serta perbaikan di Indonesia. (Set)