Yogyakarta – Menyandang disabilitas bukan berarti harus mengalami diskriminasi, karena setiap orang memiliki kelebihan masing-masing. Untuk memberikan kesataraan dan menghadirkan istilah memanusiakan manusia, Wagub DIY KGPAA Paku Alam X selalu memberikan dorongan dan dukungan para penyandang disabilitas untuk maju dan mandiri.
Dukungan tersebut disampaikan Wagub DIY saat menerima audiensi PT. Pelita Nusantara Transportasi yang dikelola oleh kaum disabilitas, Jumat (03/07) di Gedhong Pare Anom, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta. Kepada kaum disabilitas ini, Sri Paduka menekankan untuk selalu mengasah ketrampilan serta kemandirian sehingga tidak mengundang belas kasihan. Hal tersebut karena belas kasihan hanya akan melukai harga diri penyandang disabilitas.
“Monggo kalau mau berkarya di YIA atau dimanapun itu, tapi jangan menjual empati. Bahwa disitu yang melayani adalah disabilitas, itu adalah value added. Berkebutuhan khusus tapi pelayanan tidak kalah, dan tetap prima. Menangkan hati para loyal buyers,” tutup Sri Paduka.
Menanggapi rencana penyandang disabilitas yang akan melangkah maju untuk ikut serta memberikan pelayanan transportasi premium di YIA, Wagub DIY mendukung penuh. Apalagi melihat bahwa perusahaan yang dikelola ini merupakan perusahaan lokal DIY yang bisa menyejahterakan masyarakat lokal. Namun, tentu harus ada poin penting yang diperhatikan, yaitu kesetaraan bukan berarti sama. Tetap ada hal-hal yang menjaid keterbatasan dan hambatan bagi mereka. Untuk itu, penyandang disabilitas harus bisa menyiasati sehingga mampu bersaing.
“Saya jelas mendukung. Manfaatkan kesempatan dengan baik adalah kuncinya. Memang tidak mudah, karena kita tidak menutup mata bahwa pelayanan ini berbeda, harus berpacu dengan waktu dan kualitas. Pasti ada hambatan tersendiri bagi disabilitas, tapi tentunya itu bisa disiasati,” jelas Sri Paduka.
Sementara itu, Humas PT Pelita Nusantara Transportasi, Triyono mengungkapkan, ingin turut serta meningkatkan pelayanan Transporstasi Priority di bandara internasional sebagai gerbang dunia. Hal itu juga untuk meningkatkan akses wisatawan yang memerlukan layanan premium. Selain itu, juga bertujuan untuk memberdayakan para penyandang disabilitas agar menjadi mandiri.
“Saya mengalami bahwa hal yang paling menyedihkan adalah kita selalu kasihani. Itu rasanya hidup hancur berantakan. Berangkat dari situ kita berusaha memaksimalkan potensi agar bisa ikut bersaing,” ungkap Triyono.
Saat ini, perusahaan yang dikelola oleh para penyandnag disabilitas ini sudah berjalan dan memiliki klien yang tidak bisa diremehkan. Beberapa BUMN dan kementerian menjadi pelanggan tetap. Bahkan ketika ada tamu internasional seperti dari kerajaan Denmark, para penyandang disabilitas inilah yang melayani dengan prima. Untuk itu, Triyono mencoba untuk bisa lebih mengembangkan diri agar bisa berperan pula di YIA.
Lebih lanjut, Triyono mengaku sangat senang atas apresiasi dan dukungan Wagub DIY dalam rencana pengembangan diri mereka. Wagub DIY dinilai memiliki respons yang sangat cepat untuk memfasilitasi warga yang membutuhkan support.
Dengan dukungan tersebut, Triyono berharap mampu memberikan kontribusi pada pembangunan transportasi berkelanjutan di DIY. Selain itu mampu membangun sendi-sendi bisnis di DIY agar semakin kuat dan menyejahterakan rakyat.(rls)