Yogyakarta, Koran Jogja – PT Pupuk Kalimantan Timur (Kaltim) terus mendorong penguatan ketahanan pangan dan sektor pertanian nasional. Selain melalui berbagai produk berkualitas, Pupuk Kaltim menyiapkan tenaga agronomis dan tim Mobil Uji Tanah untuk menjaga keberlangsungan daya dukung tanah.
Salah satu keberhasilan dalam pendampingan bagi petani oleh Pupuk Kaltim panen raya periode Oktober 2023 – Maret 2024 di Kecamatan Kalukku, Kabupaten Mamuju Sulawesi Barat.
Dalam rilis tertanggal Jumat (26/4), VP Marketing Business Partner Korporasi Pupuk Kaltim Indah Febrianty menyatakan pihaknya aktif memberikan pendampingan bagi petani untuk pemilihan pupuk tepat dan berkualitas dalam mendorong produktivitas padi.
“Kehadiran Pupuk Kaltim bertujuan lebih memperkenalkan produk unggulan kepada masyarakat, agar bisa mendorong produktivitas tanaman secara maksimal. Sebab produk Pupuk Kaltim terbukti sangat cocok untuk berbagai jenis tanaman dengan karakteristik lahan berbeda,” terang dilansir Senin (29/4).
Melalui berbagai edukasi untuk peningkatan produktivitas hasil secara maksimal, petani pun diharap bisa menerapkan pola pemupukan yang sesuai pada berbagai jenis komoditas. Ini untuk sekaligus memastikan kandungan unsur hara dalam tanah terjaga dengan baik.
Indah memaparkan saat ini perusahaannya telah memproduksi beragam formula NPK Pelangi untuk kebutuhan tanaman, mulai dari 20-10-10 dan 30-6-8 untuk tanaman pangan. Lalu komposisi 15-15-15 dan 16-16-16 untuk tanaman hortikultura, serta NPK Pelangi 15-15-6-4, 12-12-17-2 dan 13-6-27-4 untuk perkebunan.
Selain itu, juga ada produk andalan terbaru NPK Pelangi JOS, yang merupakan inovasi pertama dan satu-satunya di Indonesia yang menggabungkan fungsi pupuk kimia dengan pupuk hayati dalam satu produk.
“Inovasi produk ini menjadikan Pupuk Kaltim ingin terus memperkuat posisi sebagai solusi agroindustri bagi petani di Indonesia. Termasuk menampilkan langsung produk perusahaan dalam berbagai ajang yang bersentuhan langsung dengan petani dan sektor pertanian, sebagai bentuk edukasi langsung di masyarakat,” terang Indah.
Guna menjaga jaminan kualitas produk yang bermutu, Pupuk Kaltim lanjut Indah, melibatkan tim ahli dan tenaga penjualan yang siap memberikan informasi hingga konsultasi kepada petani, sehingga segala kendala yang dihadapi dalam sektor pertanian bisa diatasi serta ditangani dengan lebih tepat.
Selanjutnya, di tiap daerah juga terdapat tenaga agronomis yang siap mendampingi selama budidaya pertanian, serta tim Mobil Uji Tanah yang menjadi layanan perusahaan untuk mendukung kelangsungan daya dukung lahan.
Bupati Mamuju Sitti Sutinah Suhardi, terus mendukung usaha Pupuk Kaltim mendorong produktivitas pertanian di wilayahnya. Dimana sektor pertanian dan perkebunan merupakan komoditas utama Mamuju.
“Panen padi kali ini menjadi penanda bangkitnya petani setelah musim kemarau yang melanda sejak pertengahan 2023 lalu akibat dampak El Nino,” terangnya.
Saat itu para petani mengalami penurunan hasil produksi yang sangat drastis, dari biasanya 9 ton per hektar (Ha) menjadi hanya 6-7 ton/Ha. Akibatnya, harga jual beras di pasaran pun mengalami lonjakan dengan cukup signifikan. (*)