Yogyakarta, Koran Jogja – Jumlah kunjungan di kawasan Malioboro, Kota Yogyakarta pada liburan Kamis (11/3). Pada momen libur seperti ini diharapkan para pedagang tidak memanfaatkannya dengan menaikkan harga jual yang tak wajar.
Anggota Komisi B DPRD Kota Yogyakarta, Rini Hapsari mengatakan, lonjakan wisatawan ini menjadi berkah bagi pelaku usaha di kawasan tersebut. “Pedagang jangan aji mumpung. Nanti membuat kapok wisatawan untuk datang dan belanja,” katanya di kawasan Malioboro, Kamis (11/3).
Menurut Rini, hal tersebut patut disyukuri, karena perekonomian masyarakat yang beraktivitas di Malioboro bisa kembali bergeliat seperti sedia kala.
“Alhamdulillah, saya lihat tadi Malioboro ramai. Tentunya senang ya, di satu sisi, karena teman-teman PKL, restoran, hotel dan pelaku pariwisata pasti bersyukur, karena para wisatawan berdatangan,” katanya.
Rini mengatakan, adanya lonjakan pengunjung, petugas Jogoboro pun dipastikan kewalahan mengantisipasi.
“Jadi, selain senang, di sisi lain ada keprihatinan. Oke, ya, Malioboro dibuka, tapi kan Jogoboro tidak mungkin bisa mengantisipasi lonjakan di Malioboro,” kata politisi dari partai Demokrat ini.
Rini mengatakan, Pemerintah Kota Yogyakarta agar melibatkan pedagang, dan semua pelaku wisata Malioboro, dalam upaya pengawasan protokol kesehatan. Menurutnya, mereka harus berani tegas terhadap semua pengunjung, yang kedapatan tidak disiplin menerapkan prokes.
“Kalau lihat begitu di Malioboro, ya tanyakan, ‘maskernya mana?’, kalau mau beli ngga pakai masker, jangan diterima. Saling menjaga lah. Makanya, libatkan pedagang untuk ikut serta mendisiplinkan protokol kesehatan,” ucapnya.
Rini mengatakan, jika diperlukan, pemerintah kota juga membekali pedagang dengan masker. “Kasihkan ke setiap pengunjung yang belum pakai masker,” ucapnya.(rid)