Sleman, Koran Jogja – Empat mahasiswa prodi pendidikan kepelatihan olahraga Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) membuat aplikasi e-commerce yang memudahkan wisatawan mengakses tempat wisata olahraga.
Dalam siaran pers Senin (25/21) keempat mahasiswa adalah adalah Miya Kurniawati, Muchamad Rizky Fajrin, Frizki Rifai Faszha, Amands Prawesti Nurmana dan Adimas Satrio Wibowo.
“Aplikasi yang kami buat untuk mengetahui informasi tempat wisata olahraga, mulai dari fasilitas ke tempat wisata olahraga, perencanaan ke tempat wisata, pemesanan tiket, promosi wisata, Event Organizer (EO), hingga keselamatan ketika berada di tempat wisata olahraga,” kata Miya Kurniawati.
Sport tourism atau biasa disebut pariwisata olahraga merupakan perjalanan yang bertujuan melihat suatu pesta olahraga di negara tertentu atau pertandingan dimana wisatawan bisa ikut berpartisipasi.
Muchamad Rizky Fajrin mnagatakan aplikasi yang mereka kembangkan ini bernama Sport Tourism Tech atau Sportotech.id yang merupakan sebuah platform atau aplikasi dan web yang menyajikan data-data tempat wisata yang dibalut dengan olahraga rekreasi.
“Selain itu aplikasi dan web ini juga menyediakan jasa pembangunan wisata khususnya pembangunan di bidang olahraga rekreasinya” ujarnya.
Karena banyak yang belum mengenal sport tourism, dibutuhkan sinergitas dengan seluruh komponen baik swasta maupun pemerintah. Termasuk Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) DIY, BPPD serta Dinas Pariwisata DIY.
Di dalam aplikasi ini juga terdapat data-data trainer atau pemandu yang nantinya bisa disewa untuk memandu perjalanan wisata untuk para pengunjung.
Ketua Badan Promosi Pariwisata DIY GKR Bendara dalam seminar tentang sport tourism memastikan pemerintah tingkat daerah melalui Dinas Pariwisata akan hadir mendukung.
“Keberadaan aplikasi ini mendukung pemerintah mencapai Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA),” jelas Bendara.
Menurut GKR Bendara DIY mempunyai banyak event yang berpotensi seperti turnamen golf di Cangkringan, turnamen dayung di Kulon Progo, sepatu roda marathon dan jalur wisata sepeda menelusuri kota lawas.
“Dibutuhkan pemasaran terpadu yang konsisten kepada wisatawan, sehingga terbentuk ‘brand awareness’,” katanya.
Pakar pariwisata Vitria Ariani menyebutkan pariwisata olahraga mengambil pangsa pasar 25% dari pasar pariwisata secara keseluruhan. “Kenaikan benefitnya cukup signifikan, dari 1,41 triliun Dollar pada tahun 2016 naik menjadi 5,72 triliun Dollar tahun 2021” kata Vitria.
Diungkapkannya bahwa pariwisata ini sangat terkenal seperti Sail Sabang, Borobudur Marathon dan Tour de Singkarak. Untuk itu diperlukan kemitraan, inovasi dan pengalaman penonton pada event tersebut.(set)