Gunungkidul, Koran Jogja – -Dinas Perdagangan Kabupaten Gunungkidul menggelar pelatihan memulai ekspor bagi pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) berkolaborasi dengan Pusat Pelatihan Sumber Daya Manusia Ekspor dan Jasa Perdagangan Kementerian Perdagangan (PPEJP).
Harapannya dengan pelatihan bisa ekspor mandiri tidak melalui pihak ketiga.
Kepala Dinas Perdagangan Gunungkidul, Kelik Yuniantoro mengatakan, pelatihan digelar selama 3 hari mulai Tanggal 19-21 Februari 2024 di Hotel Santika, Logandeng, Playen.
“Pelatihan ini dapat membuka peluang ekspor bagi pelaku UMKM di Kabupaten Gunungkidul, dan bisa menumbuh kembangkan UMKM di Bumi Handayani,” kata Kelik, di hotel Santika, Senin (19/2/2024).
Dijelaskannya, pelatihan bagaimana memulai ekspor ini diikuti oleh 30 UMKM Gunungkidul.Pelaku UMKM mendapatkan pengetahuan tentang tata cara ekspor produk agar mereka menjadi para eksportir pada masa mendatang
“Sebagian besar berasal dari usaha kerajinan tangan atau hand craft, dan UMKM yang bergerak dalam bidang makanan,” kata Kelik.
Kelik mengatakan, beberapa UMKM Gunungkidul sudah masuk daftar ekspor namun mereka masih menggunakan pihak ketiga untuk mengirim produk keluar. Sehingga harapanya dengan pelatihan ini wawasan mereka tentang ekspor akan terbuka.
“Kita berharap mereka (UMKM) tidak hanya menjadi jago kandang. Sehingga dengan pelatihan ini dapat konsultasi langsung kepada ahlinya,” kata dia.
Kepala Pusat Pelatihan SDM Ekspor dan Jasa Perdagangan Kementerian Perdagangan Sugih Rahmansyah berharap melalui pelatihan ini para pelaku UMKM dapat meningkatkan pengetahuan di bidang ekspor dan mampu melakukan penetrasi ke pasar ekspor.
“Karena ini pelatihan pertama UMKM akan kita berikan pemahaman yang masih basic. tentang analisa, mencari buyer, dan ini akan membuka pengetahuan,” katanya.
Sugih juga mengatakan, pelatihan ini merupakan bentuk dukungan Kementerian Perdagangan kepada para pelaku UKM untuk dapat meningkatkan pengetahuan di bidang ekspor serta diharapkan dapat mengekspor produk Gunungkidul ke pasar global.
“Kementerian Perdagangan akan terus membantu dan memfasilitasi UKM melalui berbagai program dan pelatihan untuk meningkatkan kapasitas daya saing serta akses UKM Indonesia,” terangnya.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta mengatakan, masih banyak kelemahan yang dimiliki UMKM utamanya untuk menuju ke dunia ekspor. Diantaranya kelemahan promosi dan bahasa. Orang nomor satu di Gunungkidul ini juga mendorong Dinas Perdagangan menggelar pelatihan bahasa.
“Pelatihan ini saya harapkan diikuti dengan sebaik mungkin, ini bentuk pendampingan yang nyata untuk mengetahui kekurangan kita dalam dunia ekspor,” kata bupati. (Yn)