Bantul, Koran Jogja – Usai menyelenggarakan event kejuaraan pacuan kuda seperti Piala Tiga Mahkota Seri 1 dan Pertiwi Cup pada April lalu. SARGA.CO gulirkan menyelenggarakan Kejuaraan Nasional Pacu Kuda Seri 1: Indonesia Derby 2024 di Stadion Sultan Agung Bantul, Minggu (28/7).
Sebanyak 98 kuda di babak penyisihan dan 148 kuda di babak final dari berbagai daerah di Indonesia beradu di kejuaraan nasional ini. Terdiri dari 18 race, kejuaraan ini dibagi dalam dua kategori kelas yaitu kelas non-kejurnas dan kelas kejurnas yang memperebutkan total hadiah Rp1,2 miliar.
CEO SARGA.CO, Aryo Djojohadikusumo menyatakan melalui kejuaraan ini pihaknya berkomitmen mengedukasi masyarakat tentang pacuan kuda sebagai budaya dan olahraga.
“Kami juga ingin membangun ekosistem kejuaraan yang profesional, dan mengembangkan olahraga pacuan kuda di Indonesia menjadi prestisius dan modern,” katanya.
Sehingga kejuaraan nasional pacu kuda seri 1 : Indonesia Derby 2024 dinilai menjadi satu dari sekian agenda yang telah direncanakan pihaknya menjadikan pacuan kuda menjadi sumber kebanggaan nasional baru.
Dipaparkan 18 race pada perlombaan ini dibagi menjadi dua kategori kelas, yaitu kelas non-kejurnas dan kelas kejurnas.
Untuk kelas non-kejurnas terdapat 10 race yaitu kelas 2 tahun pemula C/D I jarak 1.200 meter, kelas 2 tahun C/D II jarak 1.200, kelas E jarak 1.200 meter, kelas B jarak 1.200 meter, kelas A sprint jarak 1.300 meter, kelas D jarak 1.400 meter, Kelas 2 Tahun Pemula A/B jarak 1.400 meter, Kelas C jarak 1.600 meter, Kelas 3 Tahun A/B Derby jarak 2.000 meter dan Kelas F jarak 1.000 meter.
Sedangkan untuk kelas kejurnas terdapat 8 race yaitu Kelas 2 Tahun Pemula C/D jarak 1.200 meter, Kelas 2 Tahun Pemula A/B jarak 1.400 meter, Kelas 2 tahun THB INA jarak 1.400 meter, Kelas 3 Tahun Ke Atas THB INA jarak 1.600 meter, Kelas 3 Tahun C/D Remaja jarak 1.600 meter, Kelas 4 Tahun C/D jarak 1.600 meter, Kelas 3 Tahun A/B Indonesia Derby jarak 2.000 meter dan Kelas 4 Tahun A/B jarak 2.000 meter.
“Terdapat 12 Pengprov Pordasi yang akan menjadi pesaing kuat pada kejurnas kali ini seperti Jawa Timur, Jawa Barat, DKI Jakarta, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, Sumatera Barat, NTT, DIY, Riau, Sulawesi Selatan, dan Jawa Tengah,” jelasnya.
Bersumber data dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI), Aryo menyatakan ajang pacuan berkuda di Indonesia berkembang pesat, terlihat dari antusiasme masyarakat dalam berbagai kejuaraan.
“Hal ini juga sejalan dengan data dari Dinas Pariwisata DIY yang menyatakan penyelenggaraan kejuaraan pacuan kuda dapat berdampak positif pada sektor ekonomi dan pariwisata. Hari ini saja terdapat 370 UMKM lokal yang terlibat,” tutupnya. (Set)