Yogyakarta, Koran Jogja – Tol Yogyakarta – Bawen rencananya memiliki panjang 71 kilometer dengan melintasi beberapa daerah seperti Ambarawa, Pringsurat, Mungkid, Magelang dan Sleman.
Menteri PUPR-RI, Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan Tol Yogyakarta – Bawen masuk ke dalam rangakaian Proyek Strategis Nasional (PSN). Tol yang direncanakan akan memiliki panjang 71 Km ini masuk dalam rangkaian tol Trans Jawa yang akan melintasi Ambarawa, Pringsurat, Mungkid, Magelang dan Sleman.
Menurutnya, proyek tol ini akan membuka akses yang memperlancar terintegrasinya wilayah Jogja, Solo dan Semarang atau biasa disebut Joglosemar. Dengan begitu, kemudahan akses akan memperlebar kesempatan bagi daerah-daerah tersebut lebih mengembangkan potensinya.
“Melalui penandatanganan ini saya sangat bersyukur karena sekali lagi Joglosemar akan menjadi kawasan yang sudah terbuka satu sama lain. Tol ini menghubungkan dan memanfaatkan infrastruktur yang sudah kita bangun di lima tahun yang lalu dan akan kita teruskan dengan pengembangan infrastruktur yang lain,” kata Basuki dalam kunjungannya ke Borobudur Jawa Tengah pada Jumat (13/11) lalu.
Menurut Basuki, tol ini sebenarnya tidak hanya meningkatkan potensi kawasan Joglosemar saja. Namun bisa menyentuh pengembangan potensi Karimun Jawa. Kemudahan akses inilah yang diharapkan bisa mendukung proses pembangunan yang merata di wilayah DIY dan Jawa Tengah.
Basuki mengatakan, kawasan Borobudur juga menjadi salah satu alasan dibalik pembangunan tol ini. Setiap wisatawan yang hendak ke Borobudur, diharapkan bisa melewati daerah-daerah seperti DIY yang memiliki potensi bagus. Sehingga, tidak hanya Borobudur saja yang disinggahi, tapi juga daerah yang dilewati saat menuju ke destinasi ini.
Kawasan Borobudur sendiri menurut Basuki telah mendapatkan perhatian serius dari Presiden Jokowi. Bahkan desain pembangunan kawasan tersebut disentuh langsung oleh Presiden. Harapannya agar Borobudur menjadi kawasan yang eksklusif bagi semua orang, bukan hanya bagi orang-orang tertentu.
“Tol ini juga dimaksudkan untuk melihat Borobudur lebih jelas tanpa kita sentuh bangunan candi itu sendiri. Tujuannya untuk menyampaikan bahwa Borobudur layak untuk dikunjungi sebagai kawasan wisata maupun edukasi,” tutup Basuki.
Sementara itu, Sekda DIY R. Kadarmanta Baskara Aji saat ditemui di Gedhong Bale Woro, Kompleks Kepatihan, Yogyakarta mengungkapkan, penandantangan ini perlu disaksikan oleh Gubernur DIY dan Gubernur Jateng karena berada di lokasi kedua daerah. Bagaimanapun, proyek yang sudah tertunda karena pandemi ini harus segera terlaksana.
Selanjutnya pihaknya menyatakan telah mendapatkan rancangan yang pasti untuk eksekusi tol terebut hingga ke bagian yang paling detail. Jalur yang diambil telah diupayakan tidak menabrak bangunan vital.
Disinggung mengenai ganti untung untuk warga yang tanahnya terkena pembebasan lahan, Aji mengungkapkan akan melakukan pembahasan lebih lanjut dengan BPN. Dirinya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Pertanahan dan Tata Ruang DIY untuk membahas mengenai sosialisasi yang diperlukan.(rls)